REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PPP resmi mendukung pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak untuk maju pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2018. Dengan demikian, pasangan tersebut kini total mendapat dukungan dari lima partai yang berkoalisi, yaitu PPP, Golkar, Demokrat, Nasdem, dan Hanura. "PPP memutuskan dukungan PPP di Pilgub Jatim jatuh pada Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak," tutur Ketua Umum PPP Romahurmuziy di kantor DPP PPP, Jakarta, Jumat (5/1).
Romi, sapaan akrabnya, mengatakan pengusungan Khofifah-Emil didasarkan pada beberapa hal. Di antaranya, karena memang kerja sama antara PPP dan Khofifah telah terjalin sejak lama yakni 2008 di mana saat itu Khofifah menjadi salah satu kandidat pada Pilgub Jatim. "Timsesnya saat itu saya sendiri. Jadi sudah lama terjalin komunikasi," ujar dia.
Selain itu pengusungan pasangan tersebut juga setelah mendengarkan masukan dari sejumlah ulama di Jatim. "Saya yakin pasangan ini merupakan yang terbaik untuk memimpin Jawa Timur. Ini akan memberikan efek positif karena pasangan calon ini kombinasi antara senior dan junior," ungkapnya.
Romi menambahkan, Khofifah sudah malang melintang baik di regional dan nasional. Apalagi, Khofifah menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama. Sebab Romi ingin calon yang diusung PPP itu mengena di hati keluarga NU.
Sementara Emil, menurut Romi, merupakan Bupati muda yang memiliki pengalaman dan keilmuan mumpuni. Terlebih ia telah mengenyam pendidikan tingkat internasional. Emil memperoleh gelar sarjana di Universitas New South Wales, Australia, dan gelar master serta doktor di Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang. "Mas Emil mampu membuat Trenggalek terangkat dengan pemikiran-pemikirannya," tutut dia.
Tak hanya itu, Khofifah dan Emil juga merupakan kombinasi yang tepat jika dilihat dari asal daerah sehingga berpeluang meraih kemenangan. "Mas Emil dari daerah Mataraman dan Khofifah arek Surabaya," kata Romi.