REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah Jenderal di tubuh Kepolisian Negara Republik Indonesia dimutasikan dari jabatan sebelumnya. Hal tersebut tertuang dalam Surat Telegram bernomor ST/16/I/2018 tertanggal 5 Januari 2018. Perwira tinggi Polri tersebut adalah Komandan Korps Brimob Irjen Pol Murad Ismail, Wakalemdiklat Polri Irjen Pol Anton Charliyan dan Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol Safaruddin.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal menyatakan, bahwa mutasi tersebut juga merupakan rangkaian tour of duty. Selain itu, sejumlah perwira juga dimutasi dalam rangka pensiun. "Kemudian, juga untuk menindaklanjuti beberapa perwira Polri yang turun dalam kontestasi Pilkada 2018 ini" kata Iqbal di Jakarta, Jumat (5/1).
Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol Safaruddin yang dikabarkan maju dalam Pilgub Kaltim dimutasi sebagai Perwira Tinggi (Pati) di Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Mabes Polri dalam rangka persiapan pensiun. Kemudian, Komandan Korps Brimob Mabes Polri (Dankorbrimob) Irjen Pol Murad Ismail yang sudah mendapat beberapa rekomendasi dukungan Parpol untuk Pilgub Maluku yang dirotasi sebagai analis kebijakan utama bidang brigade mobil Mabes Polri.
Irjen Pol Anton Charliyan yang kabarnya bakal diusung PDIP di Pilgub Jabar, posisinya digeser dari Wakalemdiklat Polri ditarik ke Mabes sebagai analis utama bidang Sespimti Lemdiklat Polri. "Mutasi dari jabatan sebelumnya menjelang proses pengunduran diri," kata Iqbal menambahkan.
Selain itu, seorang perwira menengah juga mengikuti Calon Bupati Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, yakni AKBP Marselis Sarimin. Dalam telegram yang sama, 113 personel Polri dari tingkat Jenderal hingga perwira menengah berpangkat Ajun Komisaris Besar (AKBP) mengalami mutasi.