REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Rutinitas Eko Rini (37), warga lingkungan Dukuh Kidul, RT 01/RW 03 Kelurahan Baran, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Kamis (4/1) malam terusik suara tangis bayi. Saat itu, ia tengah memotong pola sambil menikmati tayangan hiburan dari televisi. Namun suara tangis bayi yang terdengar sayup-sayup menganggu konsentrasinya.
Perempuan yang membuka usaha penjahit pakaian wanita ini sempat bertanya-tanya, bayi siapa yang menangis di antara gelapnya malam tersebut. Sebab tetangga di kanan kiri rumahnya tidak ada yang memiliki bayi.
Belum sempat menemukan jawabnya, suara tangis tersebut lalu berhenti. Ia pun sempat melanjutkan kembali aktivitasnya saat jarum jam menunjuk tepat pukul 20.30 WIB.
Tak lama berselang, tangisan bayi yang sedari tadi mengusiknya kembali terdengar. Didorong rasa penasaran, ia pun bergegas mencari sumber suara yang berasal dari arah teras rumah tersebut.
Namun alangkah terkejutnya perempuan ini. Ternyata suara tersebut benar tangisan bayi. "Bayi ini berada di dalam kardus dengan badan dibungkus selendang dan diletakkan sisi samping teras rumah saya," katanya, Jumat (5/1).
Bersama kerabatnya, Juwair (63), ia bergegas memberitahukan penemuan orobayi ini kepada pemangku lingkungannya. Dari Ketua RT, Maryono, laporan ini diteruskan ke Polsek Ambarawa, lanjutnya.
Atas laporan ini, petugas Polsek Ambarawa segera tiba di rumah Eko Rini. Sebelum membawa bayi malang ini ke RSUD Ambarawa, petugas sempat meminta keterangan dari perempuan tersebut.
Sementara itu, setelah dilakukan pemeriksaan diketahui bayi berjenis kelamin perempuan ini diperkirakan baru berumur dua hari. Hal ini dapat diketahui dari luka bekas plasenta yang masih terlihat baru.
Saat diperiksa petugas RSUD Ambarawa, bayi tersebut memiliki berat badan 2,4 Kilogram, panjang badan 47 sentimeter, lingkar dada 30 sentimeter, dan lingkar kepala 34 sentimeter.
"Alhamdulillah, saat di bawa ke rumah sakit sekitar pukul 23.00 WIB kondisinya masih mampu bertahan, meski mengalami hipotermia," kata Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang Medik RSUD Ambarawa, dr Choirul.
Kini, bayi tersebut berada dalam perawatan medis di RSUD Ambarawa. Untuk mengembalikan kondisinya, bayi ini masih berada di ruang inkubator perawatan bayi.
Ia juga menjelaskan, gerakan bayi cukup baik, aktif, saat menangis juga kuat. Namun, alat geraknya masih dalam kondisi dingin. Terutama untuk tangan dan kedua kakinya.
Sampai saat ini bayi dalam kondisi yang stabil dan sudah bisa minum susu. Kendati begitu, kondisinya masih terus dipantau. "Kami belum tahu akan dititipkan di mana setelah perawatan ini," lanjutnya.
Kapolsek Ambarawa, AKP Slamet Mustamto mengatakan, setelah menerima laporan terus melakukan pemeriksaan di lokasi. Adapun barang bukti yang diamankan antara lain kardus dan kain yang digunakan membalut bayi.
Terkait penemuan bayi ini, polisi sudah meminta keterangan lima orang saksi. "Kami telah menyampaikan kepada warga sekitar Ambarawa kalau melihat atau memiliki informasi seputar wanita hamil dan melahirkan, tetapi tidak ada anaknya."
"Kami mengimbau kepada warga untuk proaktif melapor jika mengetahui ada kejanggalan tersebut. Karena ini untuk menguak siapa orang tua yang telah tega membuang bayinya tersebut," jelasnya.