REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon gubernur Jawa Tumur (cagub Jatim), Khofifah Indar Parawansa enggan banyak menanggapi terkait isu mundurnya Azwar Anas sebagai kandidat wakil gubernur pendamping Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) di Pilkada Jatim. Khofifah mengakui dirinya bukan pada posisi yang perlu merespons kabar tersebut.
"Enggak usah heboh-heboh begitu lah, kita tidak pada posisi merespons apa yang sebetulnya terjadi di paslon-paslon lain, gitu. Saya dan mas Emil (Dardak), teman-teman relawan semua, terutama relawan kiai santri, saya rasa mereka meberikan support yang luar biasa memaksimalkan ikhtiar kita," kata Khofifah di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (5/1),
Dia mengatakan, lebih baik energi yang ada dimaksimalkan untuk proses pemenangan bersama pasangannya Emil Dardak. Menurutnya, jika pun peristiwa seperti itu pada akhirnya bisa merubah konstelasi politik Jatim, maka biar lah konstelasi itu berubah secara alami.
"Jadi jangan kita merespons apa yang sebetulnya oleh publik dianggap sebagai satu yang barangkali akan mempengaruhi konstelasi dan seterusnya," tuturnya.
Terkait kemungkinan Tri Rismaharini menggantikan Anas, Khofifah mengatakan memberi apresiasi terhadap peluang bagi siapa pun yang maju di proses kontestasi. Khofifah yang mundur dari jabatan Menteri Sosial RI itu juga menambahkan sudah berdiskusi dengan seluruh partai pengusung terkait waktu mendaftar ke KPUD.
Sampai saat ini, diketahui partai pengusung Khofifah-Emil Dardak, antara lain koalisi Golkar-Demokrat-PPP -Nasdem dan Hanura. Gabungan kelima partai ini menghasilkan 35 kursi di DPRD Jawa Timur.