REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Gedung Sekolah Menengah Kejuaruan (SMK) Negeri 2 Purwokerto yang berlokasi di Jalan Gantot Soebroto, saat ini memiliki bangunan yang cukup megah. Bangunan gedung utama memiliki empat lantai dan juga gedung Perpustakaan. Peresmian gedung baru SMK yang semula merupakan STM Negeri Purwokerto ini dilakukan Bupati Banyumas Achmad Husein, Kamis (4/1).
Kepala SMK Negeri 2 Purwokerto, Dani Priya Widada mengatakan gedung utama berlantai empat tersebut dibangun sejak tahun 2015 sampai 2017 dengan dana sekitar Rp 7,5 miliar. ''Dana pembangunan berasal dari dana pemerintah melalui Dana Alokasi Khusus sebesar 60 persen, dan sisanya dari dana masyarakat khususnya sumbangan orang tua murid,'' katanya.
Dani juga menyebutkan, saat ini pihaknya akan membangun masjid sekolah, karena masjid yang ada saat ini dirasa sudah terlalu sempit untuk menampung siswa SMK yang mencapai 1.554 orang. Menurutnya, masjid baru yang akan dibangun akan memiliki ukuran 20 x 20 meter. Sedangkan dana yang tersedia saat ini, sebesar Rp 1 miliar,'' katanya.
Terkait kondisi SMK Negeri 2 Purwokerto tersebut, Bupati Achmad Husein mengaku ikut bersyukur karena gedung SMK Negeri 2 saat ini sudah semakin megah. Dia berharap, megahnya gedung SMK bisa diimbangi dengan mutu pendidikan yang baik.
''Gedung yang bagus memang menjadi kebanggaan sekolah. Namun hal itu harus diikuti dengan mutu pendidikan yang baik. Hal ini bisa dibuktikan bila alumni sekolahnya diminati kalangan perusahaan untuk mempekerjakan,'' jelasnya.
Pada Kepala SMK Negeri 2 Purwokerto, Bupati juga mengingatkan agar membekali anakj didiknya dengan pendidikan karakter. Menurutnya, kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh nilai akademik saja. Tapi juga oleh karakter mereka, baik mengenai kejujuran, percaya diri dan dapat berinteraksi dengan baik.
Bupati juga mengingatkan agar seluruh pelajar SMK dan para murid, setiap Kamis bisa mengenai pakaian dan menggunakan bahasa Banyumasan. ''Hal ini juga salah satu bentuk pendidikan karakter. Jangan sampai, anak cucu kita lupa dengan budaya dan tradisi kita sendiri,'' jelasnya.