REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Bencana angin kencang atau puting beliung merusak belasan rumah warga di Desa Gentong, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis (4/1). Satu unit di antaranya dikabarkan roboh.
Danramil Paron Kapten ARH Sukantri di Ngawi, mengatakan bangunan yang roboh tersebut adalah gudang kosong bekas penggilingan padi. Sedangkan belasan rumah warga yang rusak adalah akibat tertimpa pohon tumbang saat angin kencang berlangsung.
"Dari pantauan kami, tidak ada korban jiwa dalam bencana alam ini. Namun sesuai data, sedikitnya ada 14 rumah warga yang rusak. Di antaranya rusak akibat tertimpa pohon tumbang," ujar Kapten Sukantri kepada wartawan.
Pihaknya terus melakukan pantauan dan pendataan jumlah korban yang terdampak bencana. Anggota Koramil Paron bersama anggota BPBD Ngawi, Polsek Paron, dan warga setempat bergotong-royong membersihkan bangunan rumah warga yang rusak.
Sesuai pendataan sementara, kerugian material yang diderita warga akibat bencana angin puting beliung tersebut mencapai lebih dari Rp 50 juta.
Sementara, warga desa setempat, Wati mengatakan, angin kencang yang melanda daerahnya tersebut berlangsung sangat cepat. "Awalnya hujan dulu. Tiba-tiba angin bertiup kencang dan dengan cepat menyapu permukiman warga serta menumbangkan banyak pohon hingga mengenai rumah," ungkap Wati.
Sempat merasa panik, namun beruntung warga langsung berlari ke luar rumah sehingga tidak tertimpa genting atap rumah yang berhamburan tertiup angin.
Warga dibantu petugas juga bergotong-royong memangkas sejumlah pohon rawan tumbang yang mengancam bangunan rumah mereka. Hal itu untuk mengantisipasi jika terjadi angin kencang susulan. Sisi lain, BPBD Ngawi meminta warga untuk mewaspadai curah hujan yang tinggi memasuki awal tahun 2018. Curah hujan tinggi tersebut berpotensi mengakibatkan angin puting beliung, banjir, dan tanah longsor.