REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Bencana kembali terjadi di kawasan wisata Penangkaran Rusa Cariu, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor. Setelah jembatan penghubung antara pos tiket masuk dengan penangkaran ambruk pada Senin (1/1) sore, kini giliran banjir bandang yang datang pada Rabu (3/1).
Camat Tanjungsari, Ahmad Kosasih, mengatakan, banjir terjadi sekira pukul 18.00 WIB setelah hujan deras dari pukul 16.00 WIB. "Banjir mengakibatkan jembatan tergerus," ucapnya ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (3/1) malam.
Tidak hanya itu, Kosasih menambahkan, banjir juga menyebabkan tiang di dekat pos tiket masuk terjatuh hingga menimpa pos. Sebab, salah satu tali besi pada tiang tersebut diketahui masih menempel di bekas jembatan yang sudah ambruk ke arus Sungai Cideet di bawahnya.
Sehingga, ketika arus sungai deras, tali besi itu menarik tiang hingga menyebabkan tiang ambruk. Kondisi semakin parah karena angin pada sore ini terbilang kencang. "Tidak hanya tiang, beberapa pohon pun ikut tumbang," ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor, Budi Pranowo.
Budi mengatakan, peristiwa rubuhnya tiang jembatan dan pohon ini tidak memakan korban jiwa maupun luka-luka. Ia belum bisa menaksir kerugian materiil karena masih dalam proses penyelidikan. Saat ini, air banjir sudah mulai menyurut, setelah tadi hampir menyentuh daratan pada saat kejadian.
Sebelum peristiwa ini, jembatan yang menjadi akses utama wisatawan ke Penangkaran Rusa Cariu ambruk dengan penyebab kelebihan muatan. Jembatan sepanjang 44 meter itu hanya bisa menampung 10 orang sekali waktu, sedangkan pada saat kejadian ada 30 orang yang melintas.
Dari data Kepolisian Resor Bogor, Selasa (2/1), peristiwa ambruknya jembatan menimbulkan 39 korban. Empat di antaranya mengalami luka berat dan satu orang warga Bekasi atas nama Neni (45 tahun) meninggal dunia.