REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pertanian di Provinsi Jawa Barat, saat ini, memasuki masa panceklik. Namun, bagi petani di Kampung Persawahan, Dusun Bengkuang, Kelurahan Tj Mekar, Kecamatan Karawang Karat, Kabupaten Karawang, mereka sangat bersyukur, karena masih bisa melakukan panen raya padi. Karawang merupakan salah satu wilayah penghasil padi, beras di Indonesia.
Keberhasilan petani Karawang yang melakukan panenan padi saat musim paceklik ini, mendapat apresiasi dari Menteri Pertanian Amran Sulaeman. Bahkan, menteri melakukan panen padi, pada hari Rabu (3/1).
“Keberhasilan ini berkat kerja sama dan kinerja tim pemerintah pusat, daerah dan TNI-Polri serta kinerja para Babinsa dari Kodim Karawang yang tidak kenal lelah membantu teruwjudnya swasembada pangan yang terus melakukan pendampingan kepada petani,” ujarnya dalam keterangannya kepada Republika.co.id.
Amran juga menyampaikan, di 2018, Indonesia sudah swasembada pangan dan tidak lagi mengimport beras, bahkan sudah bisa ekspor beras naik 0,09 persen. Kondisi itu berkat keberhasilan program pertanian yang sesuai dengan paradigma modern. Di samping, Kementerian Pertanian juga menurunkan Tim Upsus serta memberikan bibit unggul bantuan alsintan.
Selain itu, Amran menyarankan, agar petani tidak mudah menyerah menghadapi tantangan. Kata dia, petani harus tangguh dan kreatif, melakukan tanam serempak, disiplin pada golongan air, memutus siklus OPT karena anomali iklim tidak dapat diprediksi.
“Hemat air, sehingga untuk menghilangkan paceklik harus ada perbaikan pengairan, karena adanya air merupakan sumber kehidupan,” tutur Amran.
Kementerian Pertanian, saat ini, telah lebih jeli melihat situasi tersebut sebagai siklus yang terulang dari tahun ke tahun. Hasilnya, para petani bisa mengatasi situasi dan berbalik 180 derajat. "Paceklik kita hilangkan dengan cara menanam kembali, dan ini 2 kali lipat Luas tanam. Upaya ini akan terus dilanjutkan, dan sudah merupakan Perintah Presiden RI untuk terus mengontrol dan mengevaluasi hasil Pertanian," ujarnya.
Bupati karawan Hj Cellica berharap, agar Karawang sebagai bagian dari lumbung padi akan selalu mampu meningkatkan cadangan pangan nasional. “Jawa Barat adalah yang pertama kalinya yang mampu mengekspor beras organik ke negara luar salah satunya ke Belgia," tuturnya
Dikatakan Cellica, wilayahnya siap mendukung program Kementan RI dan menyiapkan stok pangan nasional. Pemerintahannya, telah mengesahkan beberapa perda dalam mendukung program Kementan, di antaranya Perda tentang Perlindungan Para Petani, Asuransi lahan Pertanian, Perda tentang Alih Fungsi lahan Pertanian.
"Saat ini lahan produktif di Karawang seluas 97 ribu hektare. Dengan perda ini, maka nanyaknya alih fungsi lahan pertanian, bisa dikendalikan. Pertanian akan di pertahankan," ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut hadir, Kepala Satgas Pangan Mabes Polri Irjen Pol Setyo; Staf Khusus Menteri Perekonomian RI, Ciewe; Staf Khusus Kemendagri RI, Cahya; Danrem 063/SGJ Kolonel Inf Veri Sudijanto Sudin SIp; Ketua DPRD Karawang H Toto Suripto SE, dan petani setempat.