Rabu 03 Jan 2018 00:16 WIB

Penduduk Miskin di Jatim Capai 4,41 Juta Jiwa

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Hazliansyah
Bedah rumah warga miskin
Foto: Republika/Aditya Pradana
Bedah rumah warga miskin

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Persentase penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur tercatat masih mencapai 4,41 juta jiwa, atau sebanyak 11,20 persen dari total jumlah penduduk. Jumlah tersebut berkurang sebanyak 212 ribu jiwa dibanding kondisi Maret 2017 yang jumlahnya mencapai 4,62 juta jiwa, atau 11,77 persen dari total penduduk.

"Ditinjau secara daerah kota dan desa, selama Maret-September 2017, penurunan persentase penduduk miskin di Jatim terjadi di perkotaan sebesar 0,74 poin persen, dan di pedesaan turun 0,24 poin persen," kata Teguh di Kantor BPS Jatim, Jalan Raya Kendangsari Industri Nomor 43-44, Kendangsari, Tenggilis Mejoyo, Surabaya, Selasa (2/12).

Teguh juga menjelaskan beberapa faktor yang terkait dengan penurunan persentase penduduk miskin di Jatim selama Maret-September 2017. Faktor terkait tersebut diantaranya, selama Maret-September 2017, terjadi inflasi umum sebesar 1,36 persen.

Faktor terkait lainnya adalah pada periode Maret-September 2017, beberapa komoditi makanan mengalami penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK).

"Yaitu gula pasir, cabai rawit, bawang merah, dan tahu memtah yang masing-masing penurunannya sebesar 10,47 persen, 83,55 persen, 37,56 persen, dan 0,10 persen," ujar Teguh.

Faktor terkait selanjutnya adalah indeks upah buruh tanaman pangan yang mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut tercatat sebesar 1,37 persen, yaitu dari 135,06 pada Maret 2017 menjadi 136,91 pada September 2017.

Teguh melanjutkan, selama periode Maret-September 2017, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan di Jatim turun sebanyak 118,76 ribu jiwa. Yakni dari 1,57 juta jiwa pada Maret 2017, menjadi 1,46 juta jiwa pada September 2017.

Sementara, di daerah pedesaan di Jatim, pada periode Maret-September 2017 jumlah penduduk miskin turun sebanyak 93,07 ribu jiwa. Yakni, dari Maret 2017 yang tercatat sebanyak 3,04 juta jiwa, menjadi 2,95 juta jiwa pada September 2017.

Menurut Teguh, peran komoditi makanan terhadap garis kemiskinan di Jatim masih sangat besar, yakni 73,96 persen. Menurutnya, ada 8 komoditas makanan yang secara persentase memberikan kontribusi cukup nesar pada garis kemiskinan di Jatim.

"Ada beras, rokok kretek filter, daging sapi, gula pasir, telur ayam ras, daging ayam ras, tempe, dan tahu. Komposisi tersebut terjadi pada semua wilayah baik di pedesaan maupun di perkotaan," kata Teguh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement