REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operasional Skytrain atau kereta layang bandara Bandara Soekarno-Hatta kini semakin maksimal. Penggunaan trek Skytrain yang tadinya hanya satu kini sudah menggunakan dua trek.
Head of Corporate Secretary and Legal PT Angkasa Pura II Agus Haryadi mengungkapkan, penambahan trek tersebut guna mendukung terkoneksinya Skytrain dengan kereta bandara.
"Jadi kira-kira simulasi sederhananya ada dua trek. Dari satu sisi berangkat dan dari sisi lain berangkat," kata Agus di Stasiun Bandara Soetta, Selasa (2/1).
Dengan beroperasinya dua trek untuk Skytrain, hal tersebut sangat berpengaruh dengan waktu tunggu penumpang dari KA bandara. Sampai kemarin (1/1), lanjut Agus, waktu tunggu penumpang dari kereta bandara dengan Skytrain 18 hingga 15 menit.
Untuk selanjutnya, Agus memastikan AP II siap menambah jumlah rangkaian Skytrain untuk melayani penumpang.
"Skytrain sudah siap akan tambah tiga rangkaian kereta. Satu rangkaian kereta terdiri dari dua gerbong. Satu gerbongnya itu bisa menambah 176 penumpanng," jelas Agus.
Sementara itu, Direktur Utama PT Len Industri Zaky Gamal Yasin mengatakan Skytrain saat ini sudah dilengkapi sistem automated guideway transit (AGT) dengan ban karet yang dilengkapi pengarah dan berpenggerak sendiri. Soal kecepatan, Skytrain dapat beroperasi mencapai 60 kilometer per jam.
Skytrain mulai beroperasi pada 17 September 2017 dengan menggunakan satu trainset. Untuk saat ini, Skytrain sudah bisa mengintegrasikan Terminal 1, 2, 3, dan Stasiun KA Bandara Soetta.
Dengan kelengkapan integrasi tersebut, Skytrain sudah menggunakan tiga trainset dengan kapasitas 528 orang.