Rabu 03 Jan 2018 00:16 WIB

Setiap Bulan, 15 Motor Raib di Bantul

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Curanmor. Ilustrasi
Foto: .
Curanmor. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kasus pencurian motor (curanmor) merupakan salah satu kasus yang cukup jamak terjadi di seluruh wilayah di Indonesia. Di Kabupaten Bantul pun demikian. Bahkan, jumlah kasus curanmor di Bantul sepanjang 2017 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.

Kapolres Bantul, AKBP Imam Kabut Sariadi mengatakan, setiap bulan rata-rata terjadi 12 hingga 15 kasus curanmor. "Sepanjang 2017 total terdapat 165 kasus," ujarnya, Selasa (31/12).

Jumlah kasus curanmor di Bantul sepanjang 2017 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya karena pada 2016 hanya terdapat 154 kasus curanmor.

Berdasar penyelidikan, menurutnya, kasus curanmor paling banyak terjadi pada pagi hari pada pukul 04.00 hingga pukul 06.00 WIB. Sedangkan dari sisi lokasi pencurian, ditemukan bahwa pemukiman atau perkampungan adalah tempat paling kerap terjadi curanmor.

Di Pemukiman atau kampung ada 75 kasus, kos 35 kasus dan toko atau warung ada 15 kasus, kata dia. Sedangkan curanmor di jalan umum terdapat 10 kasus, jalan di pedesaan 6 kasus, tempat parkir 3 kasus dan di obyek wisata ada 2 kasus.

Sedangkan untuk jenis motor, lanjut dia, hampir semua jenis motor mulai dari matic, bebek dan motor sport merupakan jenis motor yang menjadi incaran pencuri. Dari sisi jumlah, yang paling menjadi primadona di mata pencuri adalah motor matic, selanjutnya yang menduduki peringkat berikutnya dari sisi jumlah adalah motor bebek dan motor sport.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement