Ahad 31 Dec 2017 15:13 WIB

Donor Darah di Dzikir Nasional 2017 Diserbu Pengunjung

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Indira Rezkisari
Dibuka sekitar pukul 14.10 WIB, tempat donor darah pada kegiatan Dzikir Nasional langsung diserbu peserta dzikir yang dilakukan di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Ahad (31/12).
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Dibuka sekitar pukul 14.10 WIB, tempat donor darah pada kegiatan Dzikir Nasional langsung diserbu peserta dzikir yang dilakukan di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Ahad (31/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baru dibuka, para peserta Dzikir Nasional 2017 langsung mengantre di tempat donor darah yang dilakukan oleh Palang Merah Indonesia (PMI). Mereka menyambut baik adanya kegiatan donor darah di acara Dzikir Nasional.

Sekitar pukul 14.10 WIB, tempat pendaftaran donor darah yang terletak di Aula Masjid At-Tin, Jakarta Timur, mulai dipenuhi peserta yang ingin berbagi darahnya. Kertas pendaftaran mereka ambil dan kemudian mereka isi. Pendaftarnya beragam, ada yang sudah pernah mendonor darah, ada juga yang belum.

Teringat janjinya ketika ibunya melahirkan dan kesulitan mendapatkan darah, Asiah (25 tahun) memutuskan untuk mendonorkan darahnya pada kegiatan kali ini. Selain untuk berdzikir, ia memang datang untuk mendonor.

"Ingat dulu ibu saya pas melahirkan kehabisan darah, jadi saudara dan tetangga diminta darahnya. Dari situ berjanji nanti kalau termasuk orang yang bisa donor darah, saya akan donorkan darah saya," ujar warga Jawa Timur yang kini tinggal di Bekasi itu, Ahad (31/12).

Dengan berdonor darah, kata Asiah, dia bisa berbagi kebaikan dengan orang-orang yang membutuhkan. Asiah menuturkan, banyak orang yang sakit dan tak bisa membeli darah. Sebagai orang yang sehat, berdonor darah dapat dijadikan sebagai ungkapan rasa syukur.

Selain Asiah, ada Sri Purwati (39 tahun) yang juga mendaftarkan diri untuk donor darah. Ia merasa dengan adanya kegiatan donor darah pada kegiatan Dzikir Nasional, dapat membuat orang yang tak tahu donor darah bisa menjadi tahu.

"Alhamdulillah senang ada kegiatan ini. Paling tidak yang tidak tahu jadi tahu. Kebetulan ada di sini. Beramal kan tidak cuma lewat duit. Anak-anak juga jadi bisa tahu soal donor darah," jelas Sri.

Amirin (33 tahun) ikut mengantre saat Republika menghampirinya. Pria yang setiap tiga bulan sekali mendonorkan darahnya itu merasa tak perlu jauh-jauh harus ke PMI untuk donor darah. Tempat tinggalnya dekat dengan lokasi Dzikir Nasional kali ini.

"Donor untuk hidup sehat dan bersihkan diri dari penyakit-penyakit. Bisa berbagi juga dengan orang yang membutuhkan. Bagus kalau bisa diadakan tiap tiga bulan sekali," terangnya.

Rencananya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno akan datang pada acara puncak Dzikir Nasional ini. Ia juga akan melakukan donor darah seperti Amirin, Sri, Asiah, dan yang lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement