REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif berharap di tahun 2018 akan jauh lebih baik dibanding tahun 2017, termasuk dalam pencapaian kinerja lembaga antirasuah tersebut. "Apabila selama 2017, masyarakat merasa ada kekurangan yang kami kerjakan di KPK, kekhilafan, pasti itu tidak disengaja. Oleh karena itu kami (KPK) mohon maaf dan mengucapkan selamat tahun baru untuk seluruh rakyat Indonesia," ujar Syarif, Ahad (31/12).
Syarif menuturkan di tahun 2017 banyak sekali pencapaian KPK seperti penyelesaian beberapa kasus besar seperti korupsi KTP-elektronik ataupun kasus yang berhubungan dengan BLBI. Bahkan, 18 operasi tangkap tangan yang dilakukan pada tahun ini merupakan yang terbanyak sepanjang KPK berdiri 14 tahun yang lalu.
Namun, sambung Syarif, meskipun banyak pencapaian yang didapat pada 2017, dia masih merasa prihatin lantaran belum pulihnya kesehatan penyidik senior KPK Novel Baswedan, setelah penyerangan air keras pada awal tahun. Bahkan, sampai saat ini, pihak Kepolisian belum menemukan dua pelaku penyerangan tersebut.
Novel pun masih harus menjalani perawatan mata di Singapura lantaran mata kirinya yang belum sembuh. Syarif pun memohon doa masyarakat untuk kesembuhan mata kiri Novel, agar bisa segera kembali bergabung ke KPK.