Ahad 31 Dec 2017 11:09 WIB

APBD Jabar 2017, Terserap 95,77 Persen

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan melepas peserta West Java Eco Marathon 2017 kategori 10K dan 5K di garis start lapangan Tanara, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Ahad (15/10).
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan melepas peserta West Java Eco Marathon 2017 kategori 10K dan 5K di garis start lapangan Tanara, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Ahad (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencatatkan realisasi anggaran tahun 2017 sebesar 95,77 persen. Realisasi anggaran ini, mengalami kenaikan dibanding realisasi anggaran 2016 yang mencapai 93,91 persen, dimana penyerapan tahun lalu merupakan prosentase tertinggi di Indonesia.

Berdasarkan catatan dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jawa Barat, total volume APBD Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp 34.715.558.011.749. Dari total tersebut, dapat direalisasikan sebesar Rp 33.250.432.050.778 atau sebesar 95,77 persen. Sehingga masih ada sisa anggaran sebesar Rp 1.465.125.960.971.

APBD Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2017 mengalami kenaikan Rp 4.818.769.203.866 atau sekitar 1,87 persen bila dibanding dengan APBD 2016 yang sebesar Rp 29.896.788.807.883.  Menanggapi laporan realisasi keuangan di akhir tahun ini, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menilai pencapaian ini sebagai pencapaian terbaik sepanjang dia menjabat.

Ia bersyukur, para ASN Pemprov Jabar bekerja dengan luar biasa. Mereka, dapat mengawal program pelayanan publik dengan merealisasikan anggaran sesuai jadwal dan skema yang sudah direncanakan. "Tahun lalu dengan serapan 93,91 persen saja sudah tertinggi di Indonesia, Saya rasa capaian tahun ini di 95,77 persen juga akan masuk tertinggi," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher di Bandung, Ahad (31/12).

Pencapaian terbaik lainnya, Aher mengatakan, dalam tata kelola keuangan adalah tahun ini Pemprov juga kembali dapat menetapkan APBD tahun 2018 tepat waktu. Bahkan, kali ini diikuti oleh seluruh pemerintah kabupaten kota di Jawa Barat dapat menetapkan tepat waktu, hal ini menunjukkan fungsi pembinaan dan layanan evaluasi APBD Kabupaten kota oleh Pemerintah Provinsi dapat berhasil sempurna. Bagi entitas pemerintah daerah, penetapan APBD tepat waktu disertai opini WTP, berpeluang mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID) dari pemerintah pusat.

Saya juga bersyukur, para pengelola keuangan kita telah berhasil mengawal penetapan APBD tepat waktu untuk Provinsi dan Kabupaten Kota Se-Jawa barat, sehingga memastikan belanja pemerintah untuk program pembangunan dan pelayanan publik dapat berjalan diawal tahun 2018, katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement