Ahad 31 Dec 2017 05:10 WIB

Polisi Terus Incar Gembong Teroris dan Narkotika

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Andi Nur Aminah
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Idham Azis
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Idham Azis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian akan melanjutkan 11 program prioritas mereka, salah satunya adalah perburuan dan penangkapan gembong teroris dan jejaring terorisme. Selain terorisme, narkotika juga masih menjadi salah satu perhatian dan penindakan tegas.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis mengatakan, untuk penanganan kasus narkotika pada 2017 ini lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. "Kasus penyalahgunaan narkoba sendiri pada 2017 mengalami peningkatan sebesar 14 persen dari tahun lalu," ujar dia di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (30/12).

Pada 2017 ada 6.087 kasus narkoba terungkap, sedangkan pada 2016 sebanyak 5.333 kasus narkoba yang terungkap. Peningkatan pengungkapan kasus narkoba ini merupakan perbaikan karena kepolisian berhasil mengungkap kasus lebih banyak.

"Pada kasus narkoba 2017 ini, kepolisian cukup banyak menindak tegas pelakunya, setidaknya ada 21 orang dari total secara keseluruhan Polri yakni, 54 orang bandar. Ini mengartikan hampir 48 persen tindakan itu dilakukan Polda Metro Jaya," ujarnya.

Kemudian untuk penangkapan terduga teroris sepanjang 2017, Polda Metro Jaya melakukan pengamanan evakuasi dan pengamanan pada ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, dan mengamankan pelaku penusukan terhadap dua anggota Brimob di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan. "Kita tetap akan fokus terhadap pemberantasan terorisme, pemberantasan narkoba, begal atau geng motor," kata Idham.

Polda Metro Jaya akan berkomitmen untuk menindaklanjuti program kerja yang belum selesai di 2017. Selain itu juga melaksanakan seluruh program kerja yang telah dicanangkan, baik di operasional, pembinaan, dan kerja sama dengan pemerintah.

"Kepolisian juga akan terus mempererat kerja sama instansi dengan TNI untuk menjaga ibu kota, juga dengan pemerintah dan stakeholder lain, begitupun dengan badan pengendalian transportasi Jakarta. Keamanan ini juga penting karena pada 2018 Polda Metro Jaya akan menghadapi Asian Games dan Pilkada," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement