REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sepanjang 2017, kinerja perbankan, baik bank umum maupun bank umum syariah di wilayah III Cirebon, menunjukkan tren positif secara year on year (yoy). Hal itu baik dilihat dari meningkatnya dan pihak ketiga (DPK) maupun penyaluran kredit.
Pelaksana Harian Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Mohammad Fahmi Prihandani menyebutkan, berdasarkan data per November 2017, DPK bank umum di wilayah 3 Cirebon meningkat 8,82 persen menjadi Rp 26,20 triliun. Sedangkan penyaluran kreditnya meningkat 7,39 persen menjadi Rp 30 triliun.
Pada bank umum syariah, DPK juga meningkat menjadi Rp 2,35 triliun (15,80 persen yoy) dan penyaluran pembiayaan meningkat Rp 2,96 triliun (7,78 persen yoy), kata Fahmi, saat menggelar konferensi pers akhir tahun OJK Cirebon, di Kantor OJK Cirebon, Kamis (28/12).
Sementara pada sektor Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yang merupakan sektor yang diawasi secara aktif oleh Kantor OJK Cirebon, Fahmi juga menyebut terjadi pertumbuhan. Pertumbuhan itu terjadi pada aset, DPK dan kredit.
Untuk aset BPR di Wilayah III Cirebon, tumbuh 11,01 persen yoy, DPK tumbuh 10,21 persen yoy dan penyaluran kredit tumbuh 13,53 persen yoy. "Pertumbuhan ini menjadi salah satu indikator pengawasan dan pembinaan Kantor OJK Cirebon terhadap 44 BPR di Wilayah III Cirebon memberikan efek yang positif bagi fungsi intermediasi yang dilakukan oleh BPR," ucap Fahmi.