Jumat 29 Dec 2017 17:15 WIB

Golkar tak Pusingkan Posisi Cagub dan Cawagub di Jabar

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andi Nur Aminah
Nurdin Halid
Foto: Antara
Nurdin Halid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid yang juga sebagai Ketua Tim Pilkada Pusat mengatakan Golkar tidak mempersoalkan posisi calon gubernur maupun wakil gubernur di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar, Nurdin mengatakan, telah menyerahkan kepada Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Yang terpenting, Nurdin mengatakan, lobi-lobi politik kepada partai lain untuk berkoalisi di Jabar. Antara lain dengan Partai Demokrat yang disebut-sebut telah sepakat dengan Golkar, maupun ke PDIP yang belum juga menentukan calon. "Kita sudah beri mandat kepada Dedi Mulyadi baik itu cagub maupun cawagub, tergantung lobi-lobi politik dengan PDIP maupun dengan Demokrat," ujar Nurdin saat dihubungi pada Jumat (29/12).

Ia mengatakan, meskipun sudah ada pembicaraan di Golkar maupun Demokrat tingkat Jawa Barat, koalisi bisa saja berubah. Sebab saat ini komunikasi politik terus berlangsung, hingga batas dimulainya pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum. "Belum, belum. Masih dilakukan komunikasi politik. Kalau soal lengket tidak lengket itu hal yang biasa dalam politik. DPP belum memutuskan," kata Nurdin.

Namun demikian, Nurdin menilai dalam pertimbangan posisi cagub maupun cawagub hendaknya ditentukan berdasarkan pertimbangan dengan banyak aspek. "Pertama aspek pemenangan, kita lihat objektivitas dan subjektivitasnya, subjektivitasnya itu struktur partai. Yang kedua, jalannya pemerintahan," kata Nurdin.

Sebelumnya menurut Nurdin, dalam menentukan calon yang akan mendampingi Dedi Mulyadi, Golkar tidak menjadikan elektabilitas sebagai satu-satunya pertimbangan. Namun yang terpenting calon yang dipilih nantinya harus dapat bekerjasama dengan baik.

"Kalau elektabilitas itu pertimbanhan ke sekian. Sekarang itu elektabilitas itu di awal dan di akhir belum tentu sama. Kita tak terlalu memperhatikan elektabilitas. Yang kita sangat perhatikan adalah apakah kandidat ini bisa bekerjasama dengan baik," kata Nurdin.

Namun demikian dari instrumen partai, Nurdin menilai Golkar, PDIP, dan Partai Demokrat memiliki instrumen partai yang sangat bagus di Jawa Barat. Sehingga jika tiga partai ini berkoalisi, maka memiliki potensi untuk memenangkan Pilgub Jabar. "Jalannya pemerintahan juga bagus. Karena Golkar, PDIP, Demokrat, menguasai lembaga legislatif sehingga terjadi stabilitas pemerintahan," kata Nurdin.

Karenanya, untuk mencapai koalisi tiga partai tersebut dimungkinkan untuk lobi-lobi politik antara pimpinan parpol. "Ya betul dan bukan cuma Dedi, kita juga lobi, jadi ketua umum juga melakukan lobi-lobi politik pada para ketum. Pada saatnya akan ada pertemuan khusus para ketum untuk memantapkan koalisi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement