Jumat 29 Dec 2017 16:50 WIB

18 KK Korban Bencana akan Direlokasi

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Fernan Rahadi
Warga menonton oprit atau sambungan antara jalan dengan jembatan Kali Klawing, yang ambles akibat tergerus aliran air, di Desa Majapura, Bobotsari, Purbalingga, Jateng, Minggu (19/3).
Foto: ANTARA FOTO
Warga menonton oprit atau sambungan antara jalan dengan jembatan Kali Klawing, yang ambles akibat tergerus aliran air, di Desa Majapura, Bobotsari, Purbalingga, Jateng, Minggu (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Sebanyak 18 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di dua desa, masing-masing di Desa Danasari Kecamatan Karangjambu dan Desa Sirau Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga, terpaksa direlokasi. Kebijakan ini dilakukan Pemkab Purbalingga, karena lokasi tempat tinggal mereka tidak mungkin ditinggali lagi.

"Kondisi lahan di tempat tinggal mereka yang lama, sangat labil. Kalau tetap tinggal di lokasi tersebut, akan sangat membahayakan mereka karena kondisi tanah di kawasan perbukitan itu selalu bergerak," ujar Kepala BPBD Purbalingga, Satya Giri Podo, Jumat (29/12).

Dia menyebutkan, bersama Bupati Tasdi dan jajaran pimpinan instansi terkait, sebelumnya sempat meninjau ke lokasi tersebut. ''Kami meninjau langsung kondisi di lokasi kawasan bencana, sekaligus juga meninjau lahan yang akan menjadi tempat relokasi," katanya.

Menurutnya, bencana tanah bergerak di kawasan itu, sebenarnya sudah berlangsung sejak tahun 2015 silam. Akibat bencana tersebut, belasan rumah warga mengalami kerusakan dan tak mungkin ditinggali lagi. "Saat ini, warga yang rumahnya mengalami kerusakan, untuk sementara menumoang di rumah-rumah milik saudara mereka," ungkapnya.

Setelah kejadian tersebut, Pemkab Purbalingga ssebenarnya sempat mendatangkan ahli geologi dari Yogyakarta untuk melakukan pengkajian struktur tanah. Dari hasil kajian, dipastikan bahwa tempat tinggal mereka tidak layak menjadi ditinggali, karena kondisi tanahnya yang rawan bencana tanah bergerak.

Bupati Tasdi menyebutkan, untuk merelokasi warganya tersebut, Pemkab telah menyiapkan anggaran untuk masing-masing KK yang direlokasi. "Anggaran sebesar Rp 7,5 juta diberikan untuk stimulus. Sedangkan kebutuhan anggaran lainnya, akan dikoordinasikan dengan Gubernur Jateng dan Kementerian Sosial," katanya.

Mengenai lahan relokasi, menurut Tasdi, diambilkan dari tanah milik desa. Pemkab akan mengalokasikan anggaran agar tanah desa tersebut bisa dibeli dan diserahkan kepada warga yang direlokasi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement