Jumat 29 Dec 2017 12:10 WIB

Mendagri: Persaudaraan Jangan Sampai Rusak karena Pilkada

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo berharap perbedaan pandangan politik pada momen pemilihan kepala daerah serentak 2018 tidak merusak persaudaraan masyarakat di daerah.

"Jangan sampai hanya sekadar pilkada untuk memilih kepala daerah justru menjadi perusak persaudaraan masyarakat di daerah," kata Tjahjo seusai menghadiri acara pernikahan putri Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta, Jumat.

Menurut Tjahjo, sejumlah faktor yang kerap memicu perpecahan antarmasyarakat adalah kampanye hitam yang diwujudkan dengan beragam ujaran kebencian dan fitnah.

Model kampanye hitam dengan ujaran kebencian dan fitnah, menurut dia, biasanya mudah menyebar melalui sarana media sosial.

"Seharusnya dalam kampanye yang dilakukan adalah adu program, adu konsep. Mari kita lawan sifatnya fitnah dan berujar kebencian," kata Tjahjo.

Oleh sebab itu, Tjahjo berharap kepolisian bisa tegas menindak berbagai model kampanye hitam. Di sisi lain, masyarakat juga harus proaktif mengadukan kepada kepolisian apabila mengetahui pasangan calon yang berkampanye dengan ujaran kebencian dan fitnah.

"Masyarakat harus tegas, kalau tidak bisa repot. Laporkan karena itu masuk delik aduan," kata dia.

Ia berharap momen pesta demokrasi bisa dirayakan secara sehat tanpa memunculkan keretakan hubungan antarmasyarakat di daerah. "Seperti di Yogyakarta sajalah. Kalau setiap kampanye ingar bingar, akan tetapi setiap hari (hubungan masyarakat) tidak ada masalah," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement