REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mulai Januari 2018, beberapa perjalanan KRL relasi Duri-Tangerang akan dikurangi dari 90 perjalanan menjadi 73 perjalanan. Hal ini disebabkan Kereta Bandara yang mulai menjalankan rute penuh yaitu 82 perjalanan.
Terkait hal ini, sejumlah masyarakat pengguna KRL Duri-Tangerang mengungkapkan kekecewaannya. Menurut mereka, pengurangan jumlah perjalanan tersebut akan menyebabkan kereta makin terasa sesak.
"Saya kalau berangkat kuliah naik itu, nanti susah dong kalau dikurangi. Sekarang saja kalau berangkat suka kedempet-dempet kayak tempe," tutur Fitri, salah seorang penumpang KRL relasi Duri-Tangerang, Kamis (28/12).
Sementara itu, penumpang lainnya bernama Nana berharap walaupun nantinya dikurangi, gerbong KRL akan ditambah sehingga penumpang tidak terlalu kesulitan menaiki kereta. "Nggak apa sih dikurangi, asal gerbongnya ditambah. Kalau dikurangi saja nanti bagaimana itu sesaknya kereta," kata dia.
Kereta Bandara akan diberangkatkan melewati Stasiun Sudirman Baru menuju Bandara Soekarno-Hatta atau sebaliknya. Harga uji coba sampai 1 Januari 2018 adalah Rp 30 ribu per orang.