REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dana operasional untuk posyandu di Kota Sukabumi diklaim naik sekitar 15 kali lipat bila dibandingkan dengan 2012 lalu. Peningkatan ini dikarenakan meningkatnya bantuan dari Anggara Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Sukabumi dan Provinsi Jawa Barat.
Dahulu anggaran operasional posyandu hanya Rp 300 ribu per tahun, ujar Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz kepada wartawan seusai penyerahan bantuan operasional posyandu di Gedung Juang Sukabumi, Kamis (28/12). Saat ini kata dia anggaran operasional posyandu meningkat menjadi Rp 2.400.000 per tahun per posyandu atau Rp 200 ribu per bulan per posyandu.
Jumlah itu terang Muraz belum ditambah bantuan dari gubernur Jawa Barat sebesar Rp 1.750.000 per tahun. Sehingga kata dia bisa dikatakan terjadi peningkatan sekitar 15 kali lipat bila dibandingkan dengan 2012 lalu.
Perhatian pada posyandu ini ungkap Muraz dikarenakan peran pentingnya dalam menunjang terwujudnya kota sehat. Terutama pada kondisi kesehatan balita dan ibu hamil yang ada di tengah masyarakat.
Dana ini diperlukan untuk operasional posyadu seperti untuk makanan sehat, alat timbang, mengantar ibu hamil, dan proses pencatatan, cetus Muraz. Penyalurannya di Sukabumi lanjut dia dilakukan per semester atau dua kali dalam setahun.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Sukabumi Lilis Astri Suryanita menambahkan, bantuan dana operasional untuk posyandu saat ini mencapai kisaran Rp 3 juta hingga Rp 4 juta per posyandu. "Besaran dana operasional untuk posyandu strata mandiri sebesar Rp 4 juta per tahun," terang dia.
Sementara untuk strata di bawahnya mulai dari purnama, pratama dan madya mencapai kisaran Rp 3 juta hingga Rp 3,5 juta per tahun. Jumlah posyandu di Kota Sukabumi mencapai sebanyak 452 unit yang tersebar di tujuh kecamatan dan 33 kelurahan.
Posyandu strata mandiri di Sukabumi mencapai sebanyak 143 unit atau 45 persen, terang Lilis. Sementara sisanya masih berada di strata di bawah.
Ke depan lanjut Lilis, pemkot berharap strata posyandu bisa meningkat menjadi mandiri. Di mana kata dia operasional posyandu tidak hanya mengandalkan dana pemerrintah melainkan dari seluruh elemen masyaakat bisa membantu posyandu berupa sarana, tenaga, pikiran, dan materi.
Peran posyandu ungkap Lilis, tidak hanya pada masalah kesehatan balita dan ibu hamil tapi juga untuk mencegah kekekerasan perempuan dan anak. Hal ini dikarenakan kader posyandu juga sebagai motivator keluarga.
Advertisement