Kamis 28 Dec 2017 15:05 WIB

Presiden Dorong Percepatan Berbagai Megaproyek di Jabar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Joko Widodo
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Indonesia akan ikut mendorong dan turun tangan dalam penyelesaian sejumlah megaproyek yang ada di Jawa Barat mulai Januari 2018. Menurut Presiden Joko Widodo  sejumlah mega proyek yang akan dikebut penyelesaiannya di antaranya adalah revitalisasi Sungai Citarum, pengoperasian Bandara Internasional Kertajati (BIJB) di Majalengka, pengerjaan jalan Tol Bogor-Cianjur-Sukabumi (Bocimi), bandara di Tasikmalaya, jalur trek ganda kereta api Bogor-Sukabumi-Cianjur-Bandung, dan pembangunan bandara di Sukabumi.

Presiden mengatakan, pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati (BIJB) di Kabupaten Majalengka terus didorong. Saat ini, bandara internasional yang ada di Jabar akan menjadi salah satu bandara terbesar yang harus bisa beroperasi pada 2018.

"Bandara ini airport besar yang bisa digunakan masyarakat, mobilitas barang yang dapat bermanfaat buat banyak orang," ujar Presiden, dalam pidatonya saat menghadiri hari jadi Angkatan Muda Siliwangi (AMS) ke-51 di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Kamis(28/12).

Menurut Jokowi, pembangunan Tol Bocimi sejak 1996 mandek dan tidak pernah selesai. Bahkan, pengerjaan tol Bocimi telah berganti tiga kali invenstor. Sekarang, pembangunan akan diambil alih pemerintah dan dikerjakan oleh BUMN. Selain itu, kereta api jurusan Sukabumi-Bogor-Cianjur-Bandung juga akan tersambung jalur trek ganda.

"Saya juga melihat ada bandara bagus di Tasikmalaya. Tapi, kok kenapa nggak ada pesawat yang datang," katanya.

Terkait bandara di Tasikmalaya, Jokowi juga sempat menyindir persoalan izin yang lama. Bahkan, untuk mengurusi izin harus seorang presiden yang turun tangan. Ia, sempat bertanya kenapa izinnya belum keluar. Ternyata, izinnya dari AU.

"Akhirnya saya telepon, dan minta untuk 2 minggu segera keluar. Tapi ternyata sorenya izinnya sudah keluar. Masa soal izin gini saja harus Presiden yang minta," kata Jokowi.

Selain itu, kata Jokowi, pemerintah juga akan membangun satu bandara pada 2018. Namun, di mana lokasinya masih disembunyikan. Sebab, jika diberi tahu lokasi pembangunan bandara akan berdampak terhadap harga tanah di lokasi tersebut.

"Jadi jangan jangan tanya di mana lokasinya. Nanti kalau dikasih tau lokasinya tanahnya jadi mahal. Malah airportnya nggak jadi dibangun," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement