Rabu 27 Dec 2017 16:08 WIB

Tahun Baruan Mataram tanpa Kembang Api

Kembang api di malam tahun baru. Ilustrasi
Foto: Blogspot
Kembang api di malam tahun baru. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Perayaan malam pergantian tahun 2017 ke 2018 di Lapangan Sangkareang oleh Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, dirayakan tanpa acara menyalakan kembang api dan peniupan terompet. Perayaan rencananya dilaksanakan lebih sederhana.

Asisten I Setda Kota Mataram Lalu Marwatang di Mataram, Rabu (27/12), mengatakan, perayaan malam tahun baru di Pemerintah Kota Mataram tahun 2018 berbeda dengan perayaan tahun-tahun sebelumnya. "Puncak perayaan tahun baru 2018, kita laksanakan lebih sederhana tanpa ada kembang api dan terompet," katanya kepada sejumlah wartawan.

Kebijakan tersebut dilakukan karena melihat kondisi daerah, negara bahkan kondisi dunia yang situasinya sedang banyak terjadi bencana. "Karenanya, kita harus memiliki rasa sensitivitas yang tinggi terhadap hal itu. Kita tidak bisa bersenang-senang merayakan malam pergantian tahun sementara saudara-saudara kita banyak yang terkena musibah akibat cuaca ekstrem," ujarnya.

Terkait dengan itu, pemerintah kota mengimbau dan mengajak semua masyarakat kota ini untuk merayakan tahun baru masehi dengan banyak-banyak bersyukur dan berdoa.

Kalaupun ada masyarakat yang ingin merayakan malam tahun baru, sebaiknya dirayakan secara sederhana dengan tetap menjamin kondusifitas daerah. "Keamanan dan kondusifitas daerah tetap menjadi prioritas untuk mendukung kelancaran berbagai pelaksanaan program pemerintah daerah," ujarnya.

Namun demikian, lanjutnya, perayaan malam pergatian tahun tetap dilaksanakan di Lapangan Sangkareang dengan menyediakan hiburan untuk masyarakat. "Pusat perayaan di Taman Sangkareang ini sebagai wadah berkumpul masyarakat agar tidak merayakan tahun baru ke luar kota," ujarnya.

Kapolres Mataram AKBP Muhammad, SIK sebelumnya juga mengimbau kepada masyarakat dan anak-anak muda yang hendak merayakan tahun baru, tidak melakukan aktivitas-aktivitas negatif yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.

Sebaiknya, lanjutnya, malam pergantian tahun diisi kegiatan positif dengan mengucap syukur kepala Allah yang memberikan nikmat sehat hingga bisa sampai ke tahun 2018. "Jangan ada pesta-pesta perayaan tahun baru yang berlebihan," ujarnya mengingatkan.

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement