REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Jurnalis Muslim (Forjim) menyesalkan pesan yang diunggah oleh salah seorang wartawan Harian Topskor, Zulfikar Akbar, dalam akun Twitter pribadinya. Melalui akun Twitter @zoelfick, pada Senin (25/12) lalu Zulfikar menulis pesan yang berisi hujatan terhadap Ustad Abdul Somad.
"Jadi @ustadabdulsomad, jika ditanya knp negara Hong Kong menolak Anda krn memang terbukti hasil dakwah Anda selama ini telah melahirkan umat yang beringas." demikian tulis Zulfikar dalam akun Twitternya.
(Baca: Forum Pekerja Media Sesalkan PHK Jurnalis Topskor)
Ketua Divisi Data dan Informasi Forjim, Dudy Sya'bani Takdir mengungkapkan apa yang disampaikan Zulfikar berpotensi memecah-belah bangsa. Bagaimanapun, menurutnya, Ustad Somad adalah ulama kebanggaan masyarakat Riau.
"Pernyataan saudara Zulfikar telah menyakiti hati umat Islam Indonesia, terlebih masyarakat Riau karena dikatakan hasil dakwah Ustaz Somad adalah umat beringas. Apa yang disampaikan oleh Zulfikar bukanlah kritikan, melainkan hujatan," ujar Dudy di Depok, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (27/12).
Apalagi, kata Dudy, pada cuitan selanjutnya Zulfikar menulis bahwa selama ini dakwah Ustad Somad mengajak umat lebih dekat kepada setan daripada kepada Allah. Menurut Dudy, hal itu jelas penistaan. Karena MUI sendiri tidak pernah memberikan fatwa bahwa ceramah Ustad Somad sesat dan menyesatkan.
"Dengan demikian, saudara Zulfikar ini mengganggap bahwa ceramah Ustaz Somad yang kerap menyampaikan ayat-ayat Alquran itu sesat," tambahnya.
Sementara itu, Forjim meminta agar Zulfikar tidak melampui batas dengan apa yang bukan wewenangnya sebagai jurnalis olah raga. Menurutnya, Zulfikar tanpa dasar, ilmu, dan konfirmasi telah mengeluarkan pernyataan yang menyakitkan.
Selanjutnya, Forjim mengimbau agar seluruh jurnalis agar taat kepada kode etik jurnalistik dan elemen dasar jurnalisme. Karena menurutnya, jurnalis adalah salah satu tiang penyangga kehidupan berbangsa dan berdemokrasi.