REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sampai saat ini masih terus menunggu perkembangan dari proses pencarian dua orang yang melakukan penyerangan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Idham Azis mengumumkan sketsa wajah dua pelaku penyerangan Novel.
"Setelah Kapolda Metro Jaya dan tim yang menangani datang dan memaparkan perkembangan pelaksanaan investigasi beberapa waktu lalu, KPK masih terus menunggu perkembangan dari proses pencarian dua orang yang sebelumnya sketsa wajahnya telah diumumkan," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Rabu (27/12).
Febri melanjutkan, KPK terus berharap agar pelaku segera ditemukan dan diproses serta peristiwa penyerangan dapat segera diungkap. "Agar, teror, ancaman dan serangan terhadap pihak-pihak yang memberantas korupsi tidak terjadi lagi ke depan," ucapnya.
Setelah melewati 257 hari atau lebih dari delapan bulan, saat ini penyidik senior KPK Novel Baswedan masih berada di Singapura dan masih harus melakukan rangkaian proses pengobatan, khususnya terhadap mata kiri. Diketahui, pada (11/4) lalu Novel diserang dengan air keras dan kemudian dokter mendiagnosis sekitar 95 persen bagian mata kiri Novel rusak terpapar air keras tersebut.
Untuk memperbaiki hal tersebut telah dilakukan dua kali operasi. Operasi pertama untuk memasang jaringan gusi yang akan menutupi bagian putih mata. Namun, karena pertumbuhan belum maksimal maka dilakukan operasi kedua. Sampai saat ini, pertumbuhan di bagian putih belum maksimal.
Diperkirakan masih butuh waktu satu sampai dua bulan lagi sebelum operasi bagian hitam mata Novel. Sehingga, kemungkinan tahun depan Novel masih terpisah dengan keluarga dan koleganya karena belum dapat kembali ke Indonesia.