REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Difteri adalah infeksi di saluran napas yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria dan bisa menular. Kuman ini merusak di bagian permukaan jaringan, namun yang berbahaya ialah bateri tersebut dapat mengeluarkan racun yang dapat menyebar ke organ vital lainnya seperti jantung, ginjal, hati atau yang lainnya.
Di Indonesia, penyakit ini sudah masuk golongan penyakit berbahaya yang bisa menyebabkan kematian, kesadaran masyarakat untuk langkah pencegahan dirasa masih sangat memprihatinkan. Menurut CEO In Harmony Clinic, dr Kristoforus Hendra Djaya, di Indonesia untuk langkah pencegahan difteri dengan melakukan vaksin masih dibawah 1 persen.
“Untuk pencegahan difteri sebetulnya kita mulai dari yang primer yaitu dari pengetahuan tentang penyakit difteri itu apa dan bagaimana penyebarannya sehingga kita bisa menghindar. Karena penyebaran difteri bisa lewat udara, dari bersin, batuk atau paparan benda yang terketan cipratan dari bersin orang yang terkena difteri,” papar dr Kristo.
Memakai masker dan mencuci tangan adalah langkah yang bisa diambil dalam mencegah tertular penyakit difteri. Selain dua hal diatas, paling mudah dan paling ampuh mencegah terjangkit difteri adlah dengan imunisasi atau vaksinasi.
Tang paling penting, langkah pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi. Tak hanya anak kecil, orang dewasa pun sangat perlu melakukan vaksinasi. Dengan melakukan vaksin, kekebalan tuubuh seseorang akan bertambah dan hal tersebut dapat mencegah penyebaran penyakit seperti difteri hingga di atas 90 persen.
“Karena dengan vaksinasi, kekebalan tubuh akan menjadi maksimal dan peluang untuk tertular atau terjangkit menjadi kecil. Proteksi dari vaksin difteri bisa 80-90 persen dan mampu membentengi tubuh hingga 10 tahun,” kata dr Kristo.