REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kepolisian Resor Garut terus menyelidiki kasus dua anak kakak-beradik yang meninggal akibat tenggelam di kolam renang Cipanas Indah, obyek wisata air panas Cipanas, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (23/12) lalu.
"Kasusnya masih dalam pemeriksaan polisi," kata Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna pada wartawan, Senin (25/12).
Budi mengatakan, aparat sudah memasang garis polisi di lokasi tengelamnya dua wisatawan tersebut di Cipanas Garut. Kemudian dilakukan pula pemeriksaan terhadap pengelola wisata kolam renang itu. "Hasil pemeriksaan sementara memang kecelakaan," ujarnya.
Budi tetap menindaklanjuti kasus ini untuk mengetahui penyebab tewasnya dua wisatawan tersebut. Meski menurutnya tidak ada unsur kesengajaan dalam kasus itu. "Kalau unsur kesengajaan tidak ada," ucapnya.
Sebelumnya, dua bocah perempuan kakak beradik yang tengah berwisata tewas usai tenggelam di kolam renang kedalaman 120 sentimeter. Kedua korban teridentifikasi sebagai Asma (12 tahun) dan Habsah (11).
Kakak-beraduk ini adalah siswi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Cinisti, Kecamatan Cisurupan, Garut. Keduanya berada di kolam karena ikut acara orang tuanya yang menggelar kegiatan reuni di Hotel Cipanas Indah.