REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kabupaten Sleman gencar mengimplementasikan diri sebagai Smart Regency. Karenanya, tidak heran Kabupaten Sleman kerap dianggap sebagai kabupaten yang sudah sadar akan teknologi.
Rektor Universitas Amikom Yogyakarta, Suyanto menilai, Sleman merupakan satu dari sedikit kabupaten yang sudah melek teknologi. Maka, menurut dia, perlu dukungan untuk memaksimalkan potensi yang ada.
"Sleman ini kota yang paling melek teknologi, sehingga kalau ini dikembangkan akan jadi luar biasa," kata Suyanto saat jadi salah satu narasumber di FGD Impementasi Smart City beberapa waktu lalu.
Sekretaris Dinas Kominfo Sleman, Eka Surya Prihantoro mengatakan, pengembangan Smart City di Sleman dilakukan jauh sebelum Gerakan Menuju 100 Smart City Indonesia. Karenanya, tinggal dilakukan akselerasi.
Eka menuturkan, hasil-hasil akselerasi itu dapat dilihat melalui pencapaian lima program quickwin Kabupaten Sleman tahun ini. Salah satunya tidak lain pembangunan database Satu Data UMKM.
Ada pula integrasi Lapor Sleman multi kanal, pembangunan Sleman Smart Room, pembangunan rumah kreatif dan Sleman Creative Space. Itu seakan menjadi wujud perkembangan dalam aspek pelayanan publik.
"Bentuk perkembangan teknologi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama dalam hal-hal pelayanan publik," ujar Eka.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Sleman, Sri Purnomo merasa, pengembangan jelas akan mendatangkan manfaat bagi masyarakat. Ia melihat, teknologi telah memberi kemudahan implementasi pelayanan.
Ia turut mengungkapkan salah satu contoh manfaat dari pengembangan teknologi informasi. Yaitu, masyarakat tidak perlu lagi datang ke kantor-kantor pelayanan publik hanya untuk mendaftar.
Sebab, itu sudah bisa dilakukan dari rumah, kemudian memonitor kita tidak harus bolak-balik tanya kantor. Sekarang, masyarakat cukup melihat perkembangan pengajuan mereka dari rumah.
"Perkembangan teknologi informasi ini pasti akan membawa perubahan yang tentunya berguna bagi masyarakat," kata Sri.
Advertisement