Senin 25 Dec 2017 16:46 WIB

Robot Bawah Air Cari 6 Korban Kapal Tenggelam Cirata

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Dwi Murdaningsih
 Tim Basarnas melakukan pencarian kapal tenggelam di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Sabtu(23/12). Hingga hari ketiga pencarian enam korban kapal tenggelam, hasilnya masih nihil.
Foto: Ita Nina Winarsih/Republika
Tim Basarnas melakukan pencarian kapal tenggelam di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Sabtu(23/12). Hingga hari ketiga pencarian enam korban kapal tenggelam, hasilnya masih nihil.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Tim SAR gabungan operasi Rawa Taal, menurunkan robot bawah air atau remotely operated vehicle(ROV) untuk mencari enam korban kapal tenggelam di Waduk Cirata, Kecamatan Maniis, Purwakarta. Sebab, pencarian hari kelima ini masih belum ada titik terang. Padahal, pencarian sudah dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dari penyelaman dan penyisiran.

Kepala Basarnas Jabar, Riyadi, mengatakan, pihaknya sengaja menurunkan robot bawah air untuk mencari korban. Robot ini, dilengkapi dengan kamera depan dan belakang. Serta kamera kanan dan kiri. Untuk penerangannya dilengkapi dengan lampu LED 2.200 lumen.

"Dengan adanya lampu LED ini membantu menemukan objek jika jarak pandang kurang baik," ujar Riyadi, kepada Republika.co.id, Senin (25/12).

Pencarian dengan robot bawah air ini, kata Riyadi, diharapkan bisa mendeteksi keberadaan korban. Apalagi, robot yang dilengkapi dengan sonar dan metal detektor bisa menjelajah kedalaman air dengan cara berputar-putar antara 60 meter sampai 200 meter.

Akan tetapi, lanjut Riyadi, sampai pukul 15.00 WIB pencarian, masih saja nihil. Keberadaan keenam korban masih belum diketahui. Tak hanya menerjunkan robot bawah air, pihaknya juga sudah memerluas radius pencarian. Sebelumnya hanya satu kilometer, kini menjadi tiga kilometer.

"Pencarian di atas air tetap kami lakukan, yaitu dengan mengerahkan personil berperahu karet dan dibantu oleh nelayan Cirata," ujarnya.

Adapun korban yang masih hilang ini, lanjut Riyadi, masing-masing Iyat (45 tahun), Dadang (45 tahun), Erus (40 tahun), Cicah (40 tahun), Dudun (8 tahun), Siti Nurhasanah alias Bibi (10 tahun). Keenam korban merupakan warga Kampung Rawa Baru RT 13/03, Desa Sinargalih, Kecamatan Maniis.

Sementara itu, Elis Lisnawati (35 tahun), salah seorang korban selamat, mengatakan, pada Kamis pagi (21/12) yang lalu dirinya bersama keluarga dan tetangganya sengaja hendak ke kebun yang ada di Pulau Nusa, Waduk Cirata. Rombongan ini berjumlah 20 orang.

"Kami ke kebun, untuk panen," ujarnya.

Pada Kamis siang, cuaca yang tadinya cerah tiba-tiba berubah. Karena takut hujan, rombongan ini bergegas pulang. Rombongan pertama, membawa enam orang sampai selamat. Tetapi, rombongan kedua berjumlah 14 orang, mengalami insiden setelah 500 meter kapal melaju.

Tenggelamnya kapal fiber milik Dana tersebut, lanjut Elis, memang dikarenakan kelebihan muatan. Sebab, pada saat itu tak hanya penumpang, kapal tersebut juga mengangkut hasil panen. Seperti, singkong, jagung, ubi, dan cabai merah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement