Sabtu 23 Dec 2017 20:28 WIB

Kemenhub Puji Bandara Kualanamu Sambut Libur Akhir Tahun

Rep: Israr Itah/ Red: Israr Itah
Sekjen Kementerian Perhubungan Sugihardjo (kiri), didampingi Kepala Otoritas Bandara Wilayah II Medan Kualanamu, Nur Isnin (kedua kanan), saat meninjau kesiapan Bandara Kualanamu mengantisipasi lonjakan penumpang Natal dan Tahun Baru, Sabtu (23/12).
Foto: REPUBLIKA/Israr Itah
Sekjen Kementerian Perhubungan Sugihardjo (kiri), didampingi Kepala Otoritas Bandara Wilayah II Medan Kualanamu, Nur Isnin (kedua kanan), saat meninjau kesiapan Bandara Kualanamu mengantisipasi lonjakan penumpang Natal dan Tahun Baru, Sabtu (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sekjen Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Sugihardjo mengaku puas dengan pelayanan Bandara Kualanamu, Deli Serdang menghadapi lonjakan penumpang menjelang Natal dan Tahun Baru. Ia melihat seluruh pihak terkait telah memberikan pelayanan maksimal bagi penumpang yang akan bepergian melalui bandara terbesar kedua di Indonesia ini.

"Pihak otoritas bandara telah melakukan ramp check terhadap seluruh pesawat yang akan dioperasikan untuk libur Natal dan Tahun Baru. Sampai tanggal 21 (Desember) kemarin sudah diperiksa 224 pesawat untuk kelaikannya," kata Sugihardjo saat melakukan inspeksi di Bandara Kualanamu pada Sabtu (23/12).

Pria lulusan Administrasi Kebijakan Publik UI ini memuji sisi keamanan Bandara Kualanamu yang dinilainya bagus, mulai dari posko terpadu di darat, maupun saat hendak terbang. Penumpang harus melewati pemeriksaan berlapis, mulai dari x ray hingga scan barcode.

"Semua x ray berfungsi  dengan baik," kata dia.

Ia menilai tahapan pengamanan ini penting karena pergerakan penumpang di Bandara Kualanamu jauh lebih besar saat Natal dan Tahun Baru dibandingkan Lebaran. Untuk libur akhir tahun ini diberlakukan extra flight untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Ada 45 penerbangan yang masuk ke Kualanamu dan 28 penerbangan yang keluar ke bandara lain.

Dibanding tahun lalu pada periode yang sama, kata dia, ada kenaikan 10 persen. Kenaikan serupa terjadi di Bandara Silangit, Siborong-borong dan Gunung Sitoli, Nias dalam jumlah penumpang. 

"Ada 10 penerbangan sehari (ke Nias). Semoga makin banyak penerbangan akan membuat harga tiket semakin murah," kata pria kelahiran Cirebon ini.

Secara keseluruhan ia memuji seluruh bandara di bawah Otoritas Bandara II kecuali Bandara Hang Nadim Batam. Ia mengatakan ada kerusakan di taxi way yang menyebabkan penurunan frekuensi penerbangan dari 21 kali per jam menjadi hanya 14 kali. Ia mengimbau kepada Otoritas Batam untuk memperhatikan pelayanan moda transportasi laut dan udara.

"Beda dengan wilayah lain yang bandaranya dikelola Angkasa Pura dan Kemenhub, bandara di Batam dikelola Otoritas Batam. Mohon maaf, kami melihat servis di Batam masih perlu ditingkatkan," kata dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement