REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan masih banyak venue Asian Para Games 2018 yang belum ramah difabel. Sandi ingin semua venue tersebut diaudit.
"Semua venue harus ramah difabel. Jadi kita akan audit semua venue dan ajang Asian Para Games harus ramah difabel," kata Sandiaga di Museum Seni Keramik, Kota Tua, Jakarta Barat, Sabtu (23/12).
Sandiaga mengatakan Indonesia, khususnya DKI Jakarta merupakan tuan rumah Asian Para Games 2018. Ajang ini akan mempertaruhkan nama baik Indonesia di mata dunia. Oleh karena itu, setiap venue harus disiapkan dengan sungguh-sungguh..
"Kita tuan rumah. Enggak main-main. Muka Indonesia yang dipertaruhkan," tegasnya.
Sandiaga menambahkan, keberpihakan terhadap kaum difabel merupakan salah satu tujuan jangka pendek dan jangka panjang Pemprov DKI periode 2017-2022. Hal ini ditunjukkan dengan keterlibatan dan kehadiran DKI Jakarta dalam Asian Para Games 2018.
"Ini harus kita gaungkan. Kita pastikan demam Asian Para Games ini juga hadir di Jakarta," ujar Sandiaga.
Dalam ajang Asian Para Games 2018 akan menggandakan jumlah difabel di Jakarta. Sebab, akan ada 4.000 atlet datang ke Indonesia. Ini melebihi jumlah difabel DKI Jakarta tahun 2016 yang jumlahnya 3.500 jiwa. Sandi ingin venue yang akan digunakan dieksekusi dengan cepat. Ia juga akan memastikan agar anggaran untuk kegiatan ini bisa dicukupi.
Sandiaga juga ingin agar akses untuk kaum difabel dapat disetarakan. Ia berharap ajang ini menjadi inspirasi dan semangat baru bagi warga Jakarta. Ia ingin semua fasilitas ditingkatkan untuk meningkatkan akses para difabel baik dari sisi motivasi maupun mobilitas.