REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Jalur Lintas Timur (Jalintim) Sumatra bisa menjadi pilihan pemudik yang akan menghabiskan liburan akhir tahun 2018 ke kampung halaman karena kondisi jalan yang sudah mulus, terutama jalur Bakauheni,Lampung menuju Palembang.
Berdasarkan pemantauan Antara yang melewati jalur pelabuhan Bakauheni-Palembang sepanjang 460km tersebut pada Jumat sampai Sabtu (23/12), karakteristik jalan yang lurus dan melewati perkebunan membuat perjalanan terasa lebih nyaman, meski jalan sedikit lebih sempit dibanding jalur tengah yang selama ini lebih banyak menjadi pilihan pemudik ke Sumatra.
Pemudik yang memilih jalur timur Sumatra ke arah Palembang akan dimudahkan oleh rambu-rambu penunjuk arah yang jelas karena tidak banyak persimpangan jalan, berbeda dengan Lintas Tengah.
Salah seorang pemudik yang ditemui di Palembang , Nanda Safitri mengatakan bahwa ia memutuskan untuk menempuh jalur timur setelah mendapat banyak masukan dari rekan-rekannya yang lebih dulu berangkat.
"Sebelum memutuskan pulang dengan kendaraan sendiri bersama keluarga, saya meminta informasi dari rekan-rekan yang sudah lebih dulu pulang dan hampir semua menyarankan agar mengambil lintas timmur," kata ibu dua anak yang warga Tangerang Selatan itu.
Meski kondisi jalan rata-rata sudah mulus, pengendara mobil, terutama jenis sedan harus hati-hati saat mengemudi pada malam hari karena saat terlena dan melaju kencang, tiba-tiba berhadapan dengan lubang yang cukup dalam.
Seperti yang dialami Antara saat melaju dengan kecepatan sekitar 80km perjam di kawasan Lampur Timur, di hadapan tiba-tiba sudah ada lubang menganga berdiameter sekitar satu meter dan kedalaman 30 cm.
Sudah tidak ada waktu untuk mengelak atau mengerem karena bisa berakibat fatal, terutama saat itu malam hari dan kondisi hujana cukup lebat.
Akibatnya, mobil pun yang terpaksa menghantam bagian jalan berlubang dan mobil jenis minibus hampir terbang ke sisi kiri jalan, membuat barang-barang di bagasi berantakan.
Melihat kondisi tersebut, pemudik yang berangkat dari Jakarta dan sekitarnya dianjurkan untuk berangkat sekitar pukul 22.00 sampai 24.00 agar sampai di pelabuhan Bakauheni masih subuh dan bisa melanjutkan perjalanan menuju Palembang dan sekitarnya saat matahari masih bersinar.
Beberapa hari menjelang Natal dan Tahun Baru 2018, aktivitas di pelabuhan penyeberangan dari Merak ke Bakauheni memperlihatkan lonjakan jumlah penumpang yang cukup signifikan, terutama mobil pribadi.
Seperti yang terjadi pada Jumat subuh (22/12) lalu, antrian mobil dari Merak untuk menyeberang ke pelabuhan Bakauheni bisa mencapai tiga jam dan bila ditambah lama penyebarangan sekitar tiga jam, dibutuhkan waktu enam jam hanya untuk mencapai Tanah Sumatera.
Menurut informasi dari PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Indonesia (ASDP) Merak, para pemudik pada umumnya memang memilih waktu dinihari saat menyeberang agar saat melanjutkan perjalanan ke arah Sumatera Selatan, akibatnya terjadi penumpukan penumpang, baik yang menggunakan mobil pribadi maupun umum.