REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Komisaris PT Hotel Indonesia Natour (HIN), Michael Umbas mengapresiasi pemerintah pusat yang menggelar rapat terbatas di Pulau Bali. Hal tersebut menunjukkan bahwa Bali sangat aman bagi wisatawan yang ingin berkunjung pascaerupsi gunung Agung beberapa waktu lalu.
"Pemilihan Bali sebagai lokasi ratas salah satunya adalah untuk menunjukkan keamanan di Bali bagi wisatawan lokal dan manca negara sekaligus bagi investor. Terdekat pada acara Natal dan Tahun Baru 2018 yang bertepatan dengan liburan panjang sekolah," kata Michael melalui siaran persnya, Jumat (22/12) malam.
Michael Umbas mengamini apa yang disampaikan Presiden, yakni perlunya persepsi yang benar mengenai erupsi Gunung Agung. Sebab soal erupsi ini masih menimbulkan kegelisahan bagi wisatawan yang mau berlibur ke Pulau Dewata.
Padahal, dalam kenyataannya sektor pariwisata di Bali berjalan normal sebagaimana mestinya kecuali dalam radius 6-10 km dari puncak Gunung Agung. Hal itu dibuktikan dengan kunjungan Presiden Jokowi bersama Menteri Pariwisata Arief Yahya mengunjungi Pantai Kuta dan menyapa wisatawan dalam dan luar negeri.
Di mana, Presiden tampak berjalan santai tanpa alas kaki di tepian pantai. Bersama Menpar Arief Yahya, Presiden dengan ramah menyapa dan memberikan kesempatan bagi wisatawan yang ingin mengabadikan dengan ber-swafoto.
Ditambahkan Umbas, selama kunjungan kerja di Bali, Presiden akan menginap di Grand Inna Kuta Bali. Selain di Bali, Hotel Indonesia Group diberbagai daerah juga memberikan pelayanan terbaik bagi rombongan Kepresidenan. Yakni untuk mendukung kerja keras pemerintah dalam membangun Indonesia.
Menariknya, usai check in di Hotel Grand Inna Kuta, Presiden berkenan mengenakan kaos Hotel Indonesia Group dan langsung memilih berjalan menyusuri pantai Kuta dan menyapa para turis.