Jumat 22 Dec 2017 23:10 WIB

Jokowi Nyeker dan Nge-Vlog di Pantai Kuta

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Joko Sadewo
Presiden Joko Widodo menyapa wisatawan mancanegara saat mengunjungi objek wisata Pantai Kuta, Bali, Jumat (22/12). Kunjungan Presiden Jokowi tersebut untuk mengetahui kondisi pariwisata di kawasan Kuta sebelum memimpin rapat terbatas terkait penanganan dampak erupsi Gunung Agung pada sektor pariwisata Bali.
Foto: Fikri Yusuf/Antara
Presiden Joko Widodo menyapa wisatawan mancanegara saat mengunjungi objek wisata Pantai Kuta, Bali, Jumat (22/12). Kunjungan Presiden Jokowi tersebut untuk mengetahui kondisi pariwisata di kawasan Kuta sebelum memimpin rapat terbatas terkait penanganan dampak erupsi Gunung Agung pada sektor pariwisata Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Presiden RI, Joko Widodo menggelar rapat terbatas di Pulau Dewata dalam rangka pembahasan pariwisata nasional, khususnya Bali setelah erupsi Gunung Agung. Bersama sejumlah menteri di Kabinet Kerja, Presiden Jokowi menyempatkan diri jalan sore sembari menikmati suasana Pantai Kuta bertelanjang kaki alias nyeker.

Jokowi mengenakan baju kaos ungu tanpa kerah dan celana hitam. Ia menggulung bagian bawah celana dan melepas sepatu begitu menyentuh pasir. Presiden yang terkenal dengan slogan 'Kerja, Kerja, Kerja' ini bahkan menyempatkan diri nge-vlog serta berswafoto bersama sejumlah wisatawan asing yang tengah berada di Pantai Kuta.

Usai menikmati pemandangan matahari terbenam (sunset), Jokowi dan jajaran menteri langsung menuju Hotel Werdapura, Sanur yang menjadi tempat pelaksanaan rapat terbatas Kabinet Kerja. Di antara menteri yang hadir adalah Menteri Pendidikan, Menteri PPN/ Kepala Bappenas, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Perhubungan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Menteri Pariwisata, Menteri Luar Negeri, Menteri Kesehatan, juga Sekretaris Kabinet.

"Rapat terbatas diadakan di Bali karena kita ingin menunjukkan kepada wisatawan dan dunia bahwa berwisata di Bali aman," kata Jokowi, Jumat (22/12) malam.

Berdasarkan laporan yang diterima dari Gubernur Bali dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, dampak dari erupsi Gunung Agung hanya berjarak 8-10 kilometer (km) dari puncak kawah. Ini berarti tempat-tempat tujuan wisata yang ada di Bali seharusnya tidak ada masalah. 

Jokowi menyoroti banyaknya pemberitaan mengenai erupsi Gunung Agung yang tidak akurat, diikuti keluarnya travel warning dari beberapa negara berdampak langsung pada penurunan aktivitas pariwisata di Pulau Dewata. "Sekarang pariwisata di Bali menuju normal kembali. Kita berharap Bali tidak lagi ada masalah karena erupsi Gunung Agung," katanya. 

 
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement