Jumat 22 Dec 2017 11:02 WIB

ICMI: AS Punya Banyak Kepentingan di Luar

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Agus Yulianto
Ilham Akbar Habibie
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Ilham Akbar Habibie

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA Ketua Bidang Iptek dan Inovasi Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Ilham Akbar Habibie menilai, Amerika Serikat (AS) memiliki banyak kepentingan dengan sejumlah negara. Sehingga, ia beranggapan, AS tak semudah itu merealisasikan ancamannya menghentikan bantuan pada negara-negara yang mengucilkannya di Dewan Keamanan PBB.

"Karena kepentingan AS di luar banyak, jadi tak segampang itu," kata Ilham di Jakarta, Kamis (21/12).

Ilham mengatakan, Indonesia secara khusus tak memiliki hubungan spesial dengan AS. Pun dari sekian banyak presiden AS, baru Barack Obama yang populer di Indonesia.

Dikatakan Ilham, banyak warga, pengusaha, dan politisi AS tak sependapat dengan berbagai kebijakan Presiden AS Donald Trump. "Saat ini yang tengah menjadi sorotan, yakni pengakuan sepihak AS yang menyebut Yerusalem ibu kota Israel," ujarnya.

Ilham mengaku, belum memahami apa dampak ke Indonesia apabila Presiden Trump merealisasikan ancaman mencabut bantuan ke sejumlah negara. Namun, dia mengingatkan, hubungan Indonesia dan AS secara keseluruhan sangat multi dimensional.

Ilham mencontohkan, dirinya aktif di pusat kebudayaan AS di Indonesia. Ia menyebut, pusat kebudayaan itu memiliki program bagus dan mencoba membuat hubungan dengan umat. Karenanya, dia kurang sepakat karena satu sosok, maka hal-hal baik harus dibubarkan atau dihentikan.

Terkait usulan memboikot produk AS, dia mengatakan, banyak perusahaan AS tak sepakat dengan kebijakan Trump. Sehingga, dampak permasalahan itu tak bisa dipukul rata. Harus bijak menyikapi itu, harus dikaji dulu seperti apa, jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement