REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Insiden perahu terbalik di Waduk Cirata, tepatnya di Blok Nusa, Desa Tegaldatar, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, disebabkan perahu sarat penumpang. Perahu yang dinahkodai ole Dana itu diketahui mengangkut 13 penumpang ditambah hasil bumi seperti ubi jalar.
Danru Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Purwakarta, Afif BJ, mengatakan, rombongan tersebut hendak pulang ke rumahnya dari berkebun di Pulau Nusa yang ada di tengah-tengah Waduk Cirata. Pulau tersebut, luasnya sekitar lima hektare. "13 warga itu, terdiri dari orang dewasa dan anak-anak. Mereka, juga membawa hasil bumi yang baru saja di panen," ujar Afif, kepada Republika.co.id, Kamis (21/12).
Karena kelebihan muatan, lanjut Afif, perahu itu bocor lalu tenggelam. Saat tenggelam itu, ada perahu lainnya yang ditumpangi enam datang menghampiri untuk menolong warga tersebut.
Dari hasil pertolongan itu, delapan warga berhasil diselamatkan. Termasuk, nahkoda kapal. Sedangkan, enam warga lainnya hingga saat ini masih belum ditemukan.
Saat ini, berbagai pihak mulai dari Basarnas, Tim Sar, Damkar, TNI, Polri, termasuk Brimob, terjun ke lokasi kejadian guna mencari enam korban yang hilang. Pencarian akan terus diupayakan. Sampai seluruh korban yang hilang diketemukan.
Sebanyak 14 warga Kampung Rawabaru, Desa Sirnagalih, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, tenggelam di Waduk Cirata, Kamis (21/12) akibat perahu yang mereka tumpangi bocor. Dari 14 warga, delapan orang berhasil selamat sementara enam orang lainnya belum ditemukan.
Kapolres Purwakarta AKBP Deddy Tabrani, mengatakan, peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu, perahu dengan mesin tempel yang dinahkodai oleh Dana, membawa penumpang sebanyak 13 orang yang merupakan satu keluarga. "Mereka pulang dari berkebun," ujar Deddy, kepada Republika.co.id. n