REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK BASUNG -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Sumatra Barat menurunkan tim untuk mengusir beruang madu (Helarctos malayanus)di Labu Pacah, Jorong Empat, Nagari Garagahan, Kecamatan Lubukbasung. Karena, beruang madu itu dianggap meresahkan warga.
"Kita mengusir beruang madu itu dengan menggunakan bunyi-bunyian pada Rabu (20/12) malam, agar menjauh dari permukiman warga," kata Kepala BKSDA Resor Agam, Syahrial Tanjung didampingi anggota bagian pengendalian ekosistem hutan, Ade Putra di Lubukbasung, Kamis (21/12).
Saat mengusir beruang itu, anggota dengan jumlah empat orang beserta masyarakat setempat melakukan penyisiran di lokasi tempat ditemukannya beruang itu. Namun tidak ditemukan satwa tersebut, hanya menemukan bekas dan tanda-tanda jejak kaki.
"Kita melanjutkan untuk memantau keberadaan beruang madu itu pada Kamis (21/12)," ujarnya.
Apabila beruang madu tersebut masih berada di daerah itu, maka akan dipasang perangkap. Ini karena lokasi munculnya beruang itu berada di kawasan permukiman warga dengan jarak sekitar 200 meter.
Menurut dia, penyebab munculnya beruang madu itu disebabkan perkebunan warga sedang berbuah dan beruang tersebut mengalami luka pada bagian tubuh. "Ini berdasarkan keterangan warga yang melihat beruang itu," lanjutnya.
Kepala Dusun Labu Pacah, Adris Mulyadi menambahkan, beruang madu itu pertama muncul di perkebunan warga pada Senin (18/12). Saat itu, salah seorang warga atas nama Tampuo (55 tahun) dikejar beruang madu itu dan sempat memegang celananya hingga robek saat korban hendak berangkat ke kebunnya.
Namun warga tersebut berhasil menyelamatkan diri dari beruang madu itu. "Beruang madu dalam kondisi lemah akibat mengalami luka," katanya.