REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi mengatakan, ekonomi NTB harus bersih dari transaksi gelap.
"Ekonomi kita tidak boleh tumbuh dari transaksi-transaksi underground, seperti transaksi narkoba dan transaksi-transaksi lainnya yang bertentangan dengan aturan-aturan yang berlaku di Indonesia," ujar Gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Gedung Serba Guna Bank Indonesia, Mataram, Kamis (21/12).
TGB meminta ekonomi NTB harus tetap tumbuh positif dari proses transaksi-transaksi yang sehat, baik dari kemajuan sektor andalan yakni pertanian, pariwisata dan industri manufaktur lainnya maupun usaha jasa dan perdagangan yang ada di NTB.
Di hadapan ratusan peserta yang terdiri dari para pimpinan pelaku industri keuangan se-NTB, bupati/walikota se-NTB, Forkompinda Provinsi NTB, TGB menjelaskan tren pertumbuhan ekonomi NTB yang selalu positif, bahkan di atas rata-rata nasional menjadi tantangan besar bagi semua stakeholders terkait untuk terus bekerja keras mempertahan pertumbuhan tersebut.
TGB berharap semua elemen mengambil peran sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing untuk memajukan ekonomi NTB. TGB menyampaikan, ekonomi NTB tanpa tambang masih tetap tumbuh di atas rata-rata nasional.
"Tambang memang tidak terlalu kita perhitungkan, karena kauangannya sebagian besar di pemerintah pusat. Dan hanya sebagian kecil saja mengucur ke daerah dalam bentuk royalti dengan penyerapan tenaga kerja yang juga masih relatif kecil," lanjut TGB.