REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Partai Golkar Meutya Hafid mendukung Airlangga Hartarto menjadi formatur tunggal dalam menyusun kepengurusan partai, dan berharap menempatkan kader perempuan potensial dalam bidang-bidang strategis.
"Saya mendukung Ketua Umum Pak Airlangga Hartarto untuk membawa pembaruan di tubuh partai Golkar. Isu yang menurut saya perlu pembaruan adalah pelibatan perempuan di bidang-bidang strategis," ujar Meutya di arena Munaslub Golkar di JCC, Jakarta, Rabu (20/12).
Menurut dia, revitalisasi kepengurusan harus diikuti semangat revitalisasi representasi perempuan di dalam kepengurusan. Dia menekankan ciri khas partai modern adalah partai yang sensitif terhadap masalah gender.
"Di negara-negara maju malah ketua umum perempuan adalah hal yang lazim," ujar mantan jurnalis itu.
Selama ini Golkar memang sudah memenuhi 30 persen kuota perempuan di pengurusan DPP, namun Meutya menekankan pelibatan kader perempuan di posisi strategis adalah sebuah keharusan. Meutya mendukung semangat pembaruan yang digaungkan, yakni pembaruan yang berdasarkan kompetensi bukan hanya berdasar pertimbangan faksi-faksi.
"Jika revitalisasi hanya mengubah wajah baru dari wajah lama, itu bukan pembaruan, itu justru tradisi lama di Golkar bahwa setiap munas ada ganti `gerbong¿," ujarnya.
Munaslub Golkar telah mengukuhkan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar hingga 2019. Airlangga juga diberikan mandat sebagai formatur tunggal untuk membentuk kepengurusan sesuai kebutuhan dengan melibatkan seluruh potensi kader Golkar dan tetap menjaga soliditas partai.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
