REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bunuh diri tidak hanya disebabkan satu atau dua faktor. Menurut Pemerhati isu pencegahan bunuh diri, Benny Prawira, seseorang dapat bunuh diri karena faktor yang kompleks.
"Lebih tepatnya, ada tiga faktor yang saling menunjang, yaitu psikologis, biologis dan sosial," ucapnya ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (20/12).
Untuk biologis, seseorang bisa melakukan bunuh diri karena mengalami gangguan jiwa secara genetik atau keturunan. Tapi, faktor ini dapat 'tertutupi' apabila orang tersebut kerap melakukan olahraga, aktivitas yang mampu melepaskan hormon baik. Sehingga, kesehatan tubuhnya dapat terjamin.
Benny mengatakan, faktor psikologis ditunjang dengan tingkat percaya diri. Apabila seseorang cenderung pesimistis dalam menjalani hidup, ia akan lebih mudah melakukan bunuh diri. "Sedangkan, kalau dia memliki kecenderungan yang mampu melenting setelah sebuah kegagalan, faktor ini bisa teredam," tutur kepala koordinator Into The Light Indonesia, komunitas pencegahan bunuh diri, ini.
Dari segi sosial, resiko seseorang bunuh diri akan semakin tinggi apabila ia mengalami bullying atau kehilangan seseorang yang berharga, seperti keluarga maupun idola. Tapi, faktor ini dapat terlindungi apabila mereka memiliki sistem kesehatan jiwa yang bagus dan sudah dipupuk sedari dini.
Benny mengatakan, masing-masing faktor ini tidak mungkin berdiri sendiri untuk bisa menyebabkan seseorang ingin bunuh diri. Harus ada keterkaitan antara ketiganya, meski tiap orang memiliki tingkatan yang berbeda di tiap faktor.
Benny mencontohkan, ada seseorang dengan faktor keturunan depresi dari orang tua, tapi dia punya kehidupan sosial yang bagus dan membuat dia semangat menjalani hidup. "Kemungkinan orang itu untuk bunuh diri bisa diperkecil dengan faktor sosialnya. Berbeda, ketika dia sudah ada genetik dan diperparah dengan kehidupan sosial yang membuat dia semakin pesimistis," ucap alumnus program studi Psikologi, Universitas Bunda Mulia itu.
Benny mengatakan, faktor penyebab bunuh diri tidak pandang usia ataupun latar belakang. Meski anak muda disebut memiliki jiwa labil dan cenderung mudah bunuh diri, orang dewasa pun mempunyai kemungkinan yang sama. Sebab, melihat dari tiga faktor yang disebutkan, usia bukan menjadi satu-satunya faktor penyebab bunuh diri.