Rabu 20 Dec 2017 19:31 WIB

Harga Komoditas di Solo Meroket

Rep: Andrian Saputra/ Red: Fernan Rahadi
Kebutuhan Pokok
Foto: Republika/Prayogi
Kebutuhan Pokok

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --- Jelang pergantian tahun, sejumlah komoditas kebutuhan pokok di beberapa pasar tradisional di Solo mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga telah terjadi sejak pekan lalu, dengan kenaikan harga berfariatif untuk masing-masing komoditas. 

Dalam inspeksi mendadak yang dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo di beberapa pasar tradisional pada Rabu (20/12), ditemukan adanya lonjakan harga di tiga pasar yakni pasar Gede, pasar Legi dan pasar Jongke. Rata-rata kenaikan harga di kisaran Rp 2.000. 

Misalnya saja untuk harga daging ayam broiler yang mengalami kenaikan sejak pekan lalu dari Rp 28.000 per kilogram menjadi Rp 33.000 per kilogram. Begitu pun dengan harga beras baik jenis medium maupun premium yang naik Rp 1.000. 

Kenaikan juga terjadi pada harga cabai. Untuk cabai rawit merah berada di harga Rp 35.000 per kilogram atau naik Rp 2.000. Cabai merah besar saat ini Rp 31.000 per kilogram, untuk cabai merah keriting Rp 32.000 per kilogram, sedangkan cabai rawit hijau Rp 19.000 per kilogram. Begitu pun harga bawang merah dan bawang putih yang naik sebesar Rp 2.000. 

Minyak curah sawit juga mengalami kenaikan harga dari Rp 11.500 per liter memjadi Rp 13.000 per liter. Gula pasir yang semula Rp 11.500 merangkak naik Rp 12.500. Selain itu tepung terigu saat ini Rp 8.500 per kilogram. Sementara untuk harga daging sapi masih stabil di harga Rp 110.000 per kilogram. 

Ketua TPID Kota Solo, Achmad Purnomo mengatakan kenaikan harga yang terjadi pada sejumlah komoditas masih dalam kewajaran. Sebab itu, menurutnya belum diperlukam operasi pasar. 

“Setelah kami cek ada kenaikan, tapi ini masih dalam batas wajar. Karena mau natal dan tahun baru setelah itu harga akan turun lagi seperti semula,” jelas Purnomo.

Kendati demikian, jelas dia, Bulog siap melakukan operasi pasar jika terjadi kenaikan harga pangan di luar batas kewajaran. Di lain sisi, Purnomo mengimbau masyarakat tidaj berbelanja berlebih sehingga memicu kenaikan harga lebih tinggi. 

“Hukum pasarnya kan begitu kalau ada permintaan yang signifikan itu akan menyebabkan kenaikan harga,” katanya. Sidak kebutuhhan pokok di sejumlah pasar tradisional juga diikuti perwakilan Bank Indonesia, TNI dan Polri serta Bulog.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement