Rabu 20 Dec 2017 10:27 WIB

AS Cabut Larangan Pendanaan Penelitian untuk Virus Super Mod

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Subarkah
Skema virus
Foto: Wikipedia
Skema virus

REPUBLIKA.CO.ID, Selama tiga tahun terakhir AS telah mempertahankan moratorium penelitian pendukung yang melibatkan virus modifikasi genetika untuk membuat mereka lebih kuat entah dalam kemampuan mereka menyebar atau mematikan mereka. Hal tersebut awalnya dianggap sebagai hal permanen, namun pemerintah baru saja mencabut pembatasan tersebut demi langkah penelitian baru.

Dilansir dari engadget, ilmuwan yang ingin merekayasa virus super ini akan mendapat sorotan oleh kelompok multidisiplin yang akan mempertimbangkan maksud dan resikonya. Seperti apakah hal tersebut dapat dibenarkan secara etis dan apakah ada metode yang lebih aman untuk mencapai tujuan yang sama.

Jika kita bertanya pada pemerintah maka seharusnya ini bukanlah perubahan yang serius. The National Institutes of Health Dr. Francis Collins mengatakan bahwa 10 dari 21 penelitian yang dibekukan oleh moratorium terus berlanjut berkat pengecualian yang ada dan ini hanya masalah mengatur pross untuk mengatur pengecualian tersebut.

Hal ini tidak lantas membuat beberapa periset berkurang rasa gugupnya. Tentu ada manfaat dari penelitian tersebut seperti menciptakan virus mutan dapat membantu dengan mengantisipasi evolusi dan mengembangkan perawatan sebelum mereka menjadi sangat berbahaya.

Dalam beberapa hal modifikasi gen diperlukan untuk melihat bagaimana virus berubah berdasarkan struktur genetiknya. Bahaya dari perubahan tersebut jelas ada. Virus yang dimodifikasi gennya bisa mendatangkan malapetaka jika mereka lolos dari laboratorium dan terjadi salah penanganan insiden flu burung menjadi ebola.

Dalam hal inni perhatiannya tidak begitu banyak mengangkat moratorium karena sifatnya yang manusiawi. Bahkan ahli biologi yang paling rajin mungkin tidak menemukan kebocoran kecil dalam setelan biohazard, dan beberapa virus mungkin tidak menghasilkan tanda-tanda infeksi sampai sudah terlambat.

Para ilmuwan harus berpikir sangat hati-hati sebelum membuat proposal. Mereka mungkin harus mengambil tindakan pencegahan ekstra untuk menghindari sebuah petunjuk bahwa virus super bisa bebas. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement