Selasa 19 Dec 2017 21:21 WIB

Bunga Rafflesia di Agam Terbesar Dunia

Bunga Rafflesia Arnoldii saat sedang mekar
Bunga Rafflesia Arnoldii saat sedang mekar

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKBASUNG -- Bunga Raflesia jenis tuan-mudae yang tumbuh di Hutan Cagar Alam Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, berdiameter 107 sentimeter menjadi bunga Raflesia terbesar di dunia. Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Khairil Ramadhan, di Lubukbasung, Selasa (19/12).  

"Ini berdasarkan pengakuan dari ahli bunga Rafflesia Universitas Bengkulu, Dr Agus Susatya saat melakukan koordinasi melalui telepon genggam setelah mengukur bunga langka itu dengan kondisi mekar sempurna," kata dia didampingi anggota bagian pengendalian ekosistim hutan, Ade Putra.

Dari pengakuan Agus Susatya, bunga Raflesia terbesar pernah tumbuh di Filipina dengan jenis Arnoldii berdiameter 100 sentimeter beberapa tahun lalu. Dengan diameter yang dimiliki, maka bunga Raflesia tuan-mudae terbesar di dunia tumbuh di Agam.

BKSDA Sumbar berencana mendaftarkan ini ke Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). "Kita akan mendaftarkan ke MURI dalam waktu dekat, karena beberapa hari lagi bunga tersebut akan layur dan mati," tambahnya.

Selain memiliki diameter cukup besar di dunia, bunga Raflesia tuan-mudae yang tumbuh di Hutan Cagar Alam Maninjau berada di Marambuang, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, juga memiliki populasi yang cukup banyak di dunia dengan jumlah 40 kuncup bunga dengan ukuran lahan 6x6 meter.

Apabila diperluas, mungkin ada sekitar ratusan bunga yang ditemukan. "Banyaknya tumbuh Raflesia di Hutan Cagar Alam itu karena kondisi hutan masih sehat, tingginya populasi satwa lain dan lainnya," tegasnya.

Selama Agus Susatya mengelilingi dunia untuk meneliti bunga Raflesia, ia baru menemukan populasi terbanyak di Hutan Cagar Alam Maninjau. "Bunga Raflesia tuan-mudae ini juga merupakan satu-satunya tumbuh di Indonesia, karena bunga tersebut hanya tumbuh di Sarawak, Malaysia," katanya.

Dengan temuan itu, maka terbentahkan bahwa bunga Raflesia tua-mudae hanya hidup di Malaysia. Ke depan, lokasi tumbuhnya bunga itu akan dijadikan pusat konservasi Raflesia atau sebagai pusat informasi, karena pusat konservasi atau pusat informasi Raflesia belum ada di Indonesia.

Dengan cara itu, lokasi tersebut bisa dijadikan sebagai lokasi penelitian. "Kita akan melaporkan temuan dan rencana ini ke Bupati Agam," katanya.

Sebelumnya Agus Susatya telah melakukan penelitian bunga tersebut selama tiga hari pada 14-16 Desember 2017 di Agam. Namun saat penelitian itu, bunga tersebut belum mekar dan mekar pada Selasa (19/12).

Bunga Rafflesia tersebut ditemukan oleh masyarakat Marambuang, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, saat meninjau lokasi sumber air untuk Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) pada Kamis (19/10).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement