Rabu 20 Dec 2017 02:00 WIB

Imigrasi Tetap Membuka Pelayanan pada Hari Libur

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andri Saubani
Petugas Imigrasi Jakarta Pusat memberikan informasi kepada pengunjung di stan Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Pusat saat acara Rapat Evaluasi dan Capaian Kemenkumham 2017 di Jakarta, Senin (20/11).
Foto: Antara/Galih Pradipta
Petugas Imigrasi Jakarta Pusat memberikan informasi kepada pengunjung di stan Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Pusat saat acara Rapat Evaluasi dan Capaian Kemenkumham 2017 di Jakarta, Senin (20/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabag Humas dan Umum Ditjen Imigrasi, Agung Sampurno mengatakan, menjawab lonjakan permohonan paspor menjelang akhir tahun dan libur panjang, Imigrasi membuka pelayanan pada hari libur.

"Pelayanan paspor pada hari libur akan dilaksanakan oleh semua Kantor Imigrasi yang mengalami lonjakan permohonan yaitu pada tanggal 16 dan 23 Desember serta tangga 6, 13 dan 20 Januari 2018," ujar Agus, Selasa (19/12).

Diketahui, berdasarkan data penerbitan Paspor November 2017 sebanyak 2,5 juta paspor telah diberikan kepada pemohon paspor. Dibandingkan pada 2016 data penerbitan paspor sebanyak 3 juta paspor, terjadi peningkatan yang signifikan.

Demikian juga data perlintasan orang Indonesia yg keluar negeri meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 2016 sebanyak 6,8 juta sedangkan tahun 2017 sampai dengan oktober tercatat ada 8,2 juta orang. Lonjakan permohonan paspor disebabkan beberapa faktor seperti libur panjang, paket liburan murah, umrah, bekerja dan lainnya.

Banyaknya permohonan paspor tersebut berdampak pada trafik data yang masuk pada pusat data Keimigrasian menjadi padat sehingga membuat proses identifikasi dan verifikasi agak terganggu. "Demi meningkatkan pelayanan," tambah Agung,

Kantor Imigrasi Jakarta Selatan bahkan memberikan pelayanan permohonan paspor di Mall Gandaria City.

Upaya lainnya yang dilakukan Ditjen Imigrasi adalah memperbesar kapasitas server Pusdakim dan memperbaharui perangkat keras serta mengembangkan aplikasi pelayanan paspor yang saat ini.

"Proses lelang telah selesai dilakukan dan saat ini sedang dilakukan proses instalasi, migrasi data, dan selanjutnya uji coba jaringan komunikasi. Diharapkan tahun depan dengan perangkat yang baru akan menambah performa dan kinerja pelayanan keimigrasian," tuturnya

Agung berharap kesadaran masyarakat untuk membuat paspor tidak mendadak dan berdasarkan kebutuhan sehingga pelayanan dapat diberikan secara baik nantinya. Selain itu, Imigrasi meminta agar tidak menggunakan jasa calo selain merugikan juga akan merusak budaya kerja yang ada.

"Jika masyarakat menemukan dan mengetahui adanya praktik pungli oleh petugas laporkan segera dengan menggunakan berbagai media yang telah disiapkan," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement