REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- PT PLN (persero) memasang target rasio elektrifikasi di Sumatra Barat mencapai 99 persen pada 2021 mendatang. Rasio elektrifikasi menggambarkan jumlah penduduk yang memiliki akses terhadap listrik. Berdasarkan catatan PLN, rasio elektrifikasi Sumatra Barat saat ini masih berada di angka 86,6 persen. Salah satu pengganjalnya adalah rasio elektrifikasi Kepuluan Mentawai yang masih bertengger di angka 50-an persen.
Direktur Bisnis PLN Regional Sumatra, Wiluyo Kusdwiharto, menyebutkan bahwa percepatan pembangunan infrastruktur listrik dimulai dengan pembangunan jalur transmisi listrik atau tol listrik Sumatra yang juga melalui Sumatra Barat.
"Kita bangun tol listrik. Bersama dengan itu infrastruktur listrik lainnya dibangun," kata Wiluyo saat menghadiri pelantikan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Sumatra Barat, Selasa (19/12).
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit menyebutkan bahwa pihaknya saat ini fokus terhadap pembangunan infrastruktur listrik dan komunikasi di tiga daerah tertinggal termasuk Kabupetan Kepulauan Mentawai. Salah satu langkah yang yang dilakukan pemerintah adalah membangun jalur trans-Mentawai yang akan menghubungkan satu kecamatan dengan kecamatan lainnya di Mentawai. Seperti diketahui, akses antar-kecamatan di Mentawai masih didominasi oleh transportasi sungai. Infarstruktur darat sendiri masih banyak yang belum dilapisi aspal atau semen.
"Jalan trans di Mentawai karena mayoritas pekerjaan masyarakat Mentawai berada di sektor pertanian, dan juga dengan adanya jalan trans Mentawai tersebut akan memudahkan listrik masuk hingga ke pelosok Mentawai," kata Nasrul.
Pada kesempatan tersebut Nasrul Abit mengharapkan MKI bisa membantu Pemda Sumatra Barat dalam menyelesaikan masalah listrik.
"Zaman sekarang listrik merupakan hal yang sangat penting. Dengan gaya hidup saat ini, listrik merupakan nyawa kedua bagi manusia," kata Nasrul.