Selasa 19 Dec 2017 16:25 WIB

Dzikir Nasional Rekatkan Umat Islam

Rep: mg01 / Red: Hiru Muhammad
Ustadz Arifin Ilham memberikan tausiyah di Masjid Agung At-tin saat mengikuti Dzikir Nasional 2016, Jakarta, Sabtu (31/12).Republika/Raisan Al Farisi
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ustadz Arifin Ilham memberikan tausiyah di Masjid Agung At-tin saat mengikuti Dzikir Nasional 2016, Jakarta, Sabtu (31/12).Republika/Raisan Al Farisi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang pergantian tahun 2017 ke 2018 Republika akan kembali menggelar Zikir Nasional. Hajatan akbar ini merupakan bagian dari rangkaian acara Festival Republik yang digelar pada 29 hingga 31 Desember di Masjid At-Tin, Jalan Raya Taman Mini.

Hajatan rutin ini mendapat dukungan penuh dari sejumlah lembaga sosial kemanusiaan. Salah satunya adalah Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Acara ini, menjadi kegiatan alternatif bagi umat muslim di penghujung tahun. Sehingga mereka memiliki momentum keluarga  untuk  memilih kegiatan seperti Dzikir Akbar di akhir tahun.

"Jadi Dzikir Nasional ini justru memberikan alternatif bagi umat Islam untuk mengisi waktu liburan dengan lebih produktif, lebih Islami," kata Deputi Baznas, Arifin Purwakananta. Dalam waktu yang sama  beberapa pesantren juga mengadakan pesantren kilat,  banyak lembaga-lembaga yang mengadakan daurah di akhir tahun.

Menurutnya, kegiatan dakwah yang diselenggarakan Republika seperti Dzikir Nasional ini adalah kegiatan yang sangat positif. Terkait tema yang diusung dalam kegiatan tersebut yakni Perkuat Silaturahim untuk NKRI.

Menurut Arifin adalah sangat relevan, melihat situasi dan kondisi masyarakat yang ada seperti sekarang ini. Sehingga upaya untuk merekatkan kelompok masyarakat, anak bangsa ini perlu didukung penuh. Baznas sendiri hadir dalam topik yang sifatnya menyatukan umat. "Tema-tema sperti ini yang sebenarnya perlu terus kita support, tema-tema persatuan," katanya.

Arifin berharap, tidak hanya acara yang terselenggara begitu besar dan banyak yang menghadirinya, tetapi pelayanan kepada umat yang belum berkesempatan hadir juga perlu diperhatikan. Misalnya dengan memperluas layanan digital yang bisa diraih  sebanyak mungkin masyarakat. Selain tersebar informasinya, umat juga bisa menyaksikannya misalnya melalui streaming video sehingga juga bisa merasakan kegiatan Dzikir Nasional.

Menurutnya kegiatan ini bisa menjadi event besar sebagaimana misalnya New York Festival Week, tema Festival Republik tiga hari ini menjadi pesta dakwah atau momentum dakwah yang besar tidak hanya dirasakan  masyarakat yang hadir tapi yang juga ada di rumah.

"Silahkan datang meramaikan acara itu, bisa bertemu ustadz-ustadz, tokoh umat. Ramaikan Dzikir Nasional, kita bisa ketemu langsung tokoh umat, kemudian sebarkan (acara) ini seluas luasnya ke seluruh masyarakat Indonesia maupun masyrakat Indonesia yang ada di seluruh dunia," kata Arifin.

Festival Republik sendiri mencakup acara bazaar, cerdas tangkas 5 Pilar, talk show, donor darah, fun science, Republikustik dan door prize. Puncak Festival Republik adalah Dzikir Nasional 2017 yang digelar pada Ahad (31/12) malam. Sejumlah tokoh seperti Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan direncanakan akan hadir dalam acara puncak yakni Dzikir Nasional.

Beberapa ulama yang mengisi tausiyah diantaranya, Pimpinan Ponpes Tebu Ireng dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), Ketua Umum PP Muhammadiyah  Haedar Nashir, Pimpinan Majelis Dzikir Az-Zikra Ustaz HM Arifin Ilham, Wakil Sekjen MUI Pusat Ustaz Tengku Zulkarnain, dan Tuan Guru Haji (TGH) Zainul Majdi.

Pelaksanaan Sholat Magrib dan Isya pada acara Dzikir Nasional akan dipimpin oleh Muzammil Hasballah, dalam kegiatan itu juga ia berkesempatan untuk membacakan ayat-ayat suci Al-Quran.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement