Selasa 19 Dec 2017 16:22 WIB

Program JKN-KIS Sentuh Pulau Terluar

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Karta Raharja Ucu
Kartu Indonesia Sehat
Foto: Republika/Yasin Habibi
Kartu Indonesia Sehat

REPUBLIKA.CO.ID, MENTAWAI -- Program Jaminan Kesehatan Nasional -Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diusung pemerintahan saat ini mulai menyentuh pulau-pulau terluar di Indonesia, salah satunya Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat. Masyarakat yang tinggal di pedalaman Pulau Siberut yang masuk dalam gugus Kepulauan Mentawai misalnya, sudah mulai merasakan manfaat JKN-KIS.

Meski begitu, memang belum semua penduduk di pedalaman sudah menerima KIS. Di Dusun Gorottai, Siberut Utara misalnya, dari 13 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di tepi Sungai Terekan, baru dua KK yang sudah memegang KIS. Sisanya, masih menunggu penyaluran dari Dinas Kesehatan setempat.

Salah satu perawat yang bertugas di Gorottai, Agustina Sagurung, mengungkapkan pihaknya sudah melakukan pendataan seluruh KK yang mendiami Dusun Gorottai dan dusun-dusun lain yang berada di Siberut Utara. Seluruh data tersebut, lanjutnya, sudah dikirim ke Dinas Kesehatan Kepulauan Mentawai dan kini menunggu distribusi JKN-KIS.

 

Namun ia menegaskan, meski JKN-KIS belum dipegang fisiknya, Puskemas Siberut Utara tetap melayani seluruh penduduk yang tinggal di pedalaman secara cuma-cuma. "Pendataan (KIS) dilakukan pihak desa dan puskesmas. Sudah kami kirim ke Dinas Kesehatan. Tinggal nunggu kapan datangnya," ujar Tina, Selasa (19/12).

 

Tina sendiri merupakan satu dari dua perawat yang secara rutin berkunjung ke Dusun Gorottai setiap satu kali dalam sebulan. Butuh waktu hingga tiga jam lebih perjalanan darat dan sungai untuk menuju Gorottai dari pusat kecamatan Siberut Utara.

 

Menurutnya, keberadaan JKN-KIS akan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang tinggal di pedalaman dan penduduk dengan ekonomi lemah. "Namun puskesmas mendapat anggaran untuk tetap melayani mereka. Gratis," katanya.

 

Berdasarkan data dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Padang, jumlah masyarakat yang terdaftar menjadi peserta JKN-KIS mencapai 1,5 juta jiwa atau 70,53 persen dari jumlah penduduk di lima kabupaten/kota yang ditangani Kantor BPJS Padang. Kelima daerah tersebut yakni Kota Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Padangpariaman, Kabupaten Pesissir Selatan, dan Kabupaten Kepulauan Mentawai.

 

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Padang, Sistri Sembodo, menjelaskan bahwa secara bertahap program JKN-KIS akan menyentuh seluruh penduduk di Sumatra Barat. Sampai dengan saat ini, secara nasional jumlah masyarakat yang telah mengikuti Program JKN-KIS mencapai 180 juta jiwa atau lebih dari 70 persen dari jumlah proyeksi penduduk Indonesia di tahun 2017.

 

Sementara itu di wilayah yang ditangani BPJS Kesehatan Padang, Kota Padang menjadi kota dengan persentase kepesertaan tertinggi dengan angka 83,85 persen. Pihaknya, lanjut Sistri, akan mengupayakan tingkat kepesertaan mencapai 100 persen.

 

Demi menarik minat calon peserta, BPJS Kesehatan Padang sendiri telah bermitra dengan 198 unit Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), yang terdiri atas 82 puskesmas, 30 dokter praktik perorangan, 10 dokter gigi praktik perorangan, 61 klinik pratama dan 15 Klinik TNI/Polri. Selain itu, BPJS Kesehatan Cabang Padang juga telah bekerja sama dengan 70 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang terdiri atas 31 rumah sakit (termasuk di dalamnya 1 Klinik Utama), 25 Apotek, serta 14 Optik.

 

Menurut penelitian LPM FEB Universitas Indonesia, implementasi program JKN-KIS tidak hanya berdampak terhadap pelayanan kesehatan, kontribusi program JKN-KIS juga berdampak terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2016. Imbas ekonominya diproyeksikan sebesar Rp 152,2 triliun pada 2016 dan diperkirakan bisa mencapai Rp 289 triliun pada 2021 mendatang.

 

"Program ini meningkatkan angka harapan hidup masyarakat Indonesia sampai 2,9 tahun," ujar Sistri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement