Senin 18 Dec 2017 23:46 WIB

Wali Kota Bogor: Harus Ada Unsur Edukasi di Pilwalkot

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Bogor Bima Arya
Foto: dok.Humas Pemkot Bogor
Wali Kota Bogor Bima Arya

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor, Bima Arya, berharap, pelaksanaan Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) 2018 dapat dimanfaatkan secara maksimal. Tidak sekadar sebagai ajang pencarian pemimpin baru, melainkan platform untuk belajar berpolitik yang sehat.

Dia mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mencapai fungsi tersebut. "Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) harus hemat, efektif, tidak boleh memecah, tidak mengandung SARA, dan terpenting, harus ada unsur edukasi," tutur Bima dalam Sosialisasi Tahapan Pilwalkot 2018 di Hotel Brajamustika, Kota Bogor, Senin (18/12).

Bima mengatakan, edukasi tersebut terutama difokuskan untuk generasi muda yang baru terlibat sebagai pemilih di Pilwalkot. Baik edukasi terkait pemilihan pemimpin di tingkat kota maupun kegiatan berpolitik secara umum.

Pesan yang paling utama harus disampaikan adalah pengenalan dan pemahama cara berpolitik jujur dan bermartabat. Supaya bisa menjadi pembelajaran bagi generasi pemula. Semoga pesan ini bisa sampai ke mereka kelak, harap Bima.

Untuk mencapai edukasi itu, Bima meminta semua pihak dapat turut terlibat. Tidak hanya dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara, juga dari aparatur sipil negara yang harus mencontohkan berpolitik yang sehat.

Dalam Pilwalkot nanti, Bima menargetkan, jumlah partisipan mencapai 80 persen atau bertambah sekira 10 persen dari penyelenggaraan pada 2014. Semoga bisa tercapai, terutama dengan intensifnya sosialisasi, ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement