Senin 18 Dec 2017 22:04 WIB

LBI BSI Gencarkan Pentingnya Berbahasa Inggris

Lembaga Bahasa Inggris Bina Sarana Informatika (LBI BSI) menggelar sosialisasi pentingnya bahasa Inggris.
Foto: Dok BSI
Lembaga Bahasa Inggris Bina Sarana Informatika (LBI BSI) menggelar sosialisasi pentingnya bahasa Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di era globalisasi seperti saat ini, kemampuan berbahasa Inggris sebagai bahasa kedua setelah bahasa Indonesia telah menjadi kewajiban. Bagaimana tidak, banyak perusahaan telah menerapkan kemampuan berbahasa Inggris sebagai standar dasar kemampuan berkomunikasi bagi seorang karyawan.

Menyadari pentingnya kebutuhan Bahasa Inggris tersebut, Lembaga Bahasa Inggris Bina Sarana Informatika (LBI BSI) menggelar seminar sosialiasi TOEFL dan TOEIC, Rabu (13/12).

Seminar yang bertemakan ‘Urgensi Sertifikasi Bahasa Inggris di Era Globalisasi’ ini diikuti 93 mahasiswa semester satu Program Studi Manajemen Perpajakan (Prodi MP) Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika (AMK BSI). Seminar ini mengundang Ketua LBI BSI Jimmi, MP MPd sebagai nara sumber.

Dalam materinya, Jimmi menjelaskan secara jelas tips dalam memahami dan menguasai berbahasa Inggris dengan cepat. Selain itu, ia juga memberikan tips dan trik untuk meningkatkan nilai TOEFL dan TOEIC dengan waktu yang singkat.

“Pada dasarnya jika ingin meningkatkan nilai TOEFL dan TOEIC dengan cepat adalah sering latihan mengerjakan dan membahas soal TOEFL dan TOEIC. Selain itu dengan lancar berbahasa Inggris, komunikasi pun akan semakin luas. Membangun komunikasi dengan orang dari berbagai negara akan mudah dilakukan,” kata Jimmi.

Penanggung jawab seminar,  Yanti Rosalina SS, MPd  mengatakan, seminar tersebut digelar untuk memberikan pemahaman dan sosialisasi pentingnya memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik dengan dibuktikan dengan sertifikat bahasa Inggris seperti TOEFL maupun TOEIC.

“Di era globalisasi saat ini telah banyak perusahaan maupun sumber daya manusia asing memasuki dunia bisnis di Indonesia. Hal ini mengharuskan sumber daya manusia Indonesia, terutama civitas akademi BSI (dosen dan mahasiswa) dapat menguasai berbahasa Inggris dengan baik, jika tidak ingin kalah bersaing dengan sumber daya manusia asing,” kata Yanti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement