Senin 18 Dec 2017 17:19 WIB

Menag Tegaskan tak Dukung LGBT

Rep: Muhyuddin/ Red: Karta Raharja Ucu
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin
Foto: ANTARA FOTO
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kembali menjadi pembicaraan warga media sosial lantaran dianggap mendukung lesbian, gay, biseksual, transgender (LGBT). Pasalnya, beberapa waktu lalu Menag pernah memberikan apresiasi atas adanya event pemberian penghargaan kepada LGBT.

Karena itu, Lukman kembali menegaskan bahwa apa yang telah ia sampaikan dalam event tersebut bukan berarti menyetujui tindakan kaum LGBT. Karena, menurut dia, tidak ada agama apapun yang mentolelir perilaku seperti itu.

"Tidak ada agama yang mentolerir tindakan LGBT," tegas Lukman seperti dalam siaran pers yang disampaikan Kementerian Agama, Senin (18/12).

Menurut Menag, semua agama tidak menyetujui tindakan atau perilaku LGBT. Penolakan terhadap LGBT bahkan sudah menjadi kesepakatan bersama dalam hukum positif masyarakat di Indonesia, sehingga tidak ada keraguan lagi untuk mendukung hal itu.

"Persoalannya adalah bagaimana kita menyikapi mereka-mereka yang memiliki orientasi seksual seperti itu, menyenangi sesama jenis misalnya atau memiliki orientasi seksual yang biseksual atau tergolong transgender," kata Lukman.

Ia menjelaskan bahwa di tengah-tengah masyarakat muncul beragam pandangan mengenai latar belakang penyebab terjadinya LGBT. Keragaman pandangan ini tidak hanya terjadi di kalangan pemuka agama, tapi juga para akademisi, para ahli baik ahli kejiwaan, kesehatan, maupun ahli sosial.

Menurut dia, ada sebagian yang mengatakan LGBT itu muncul karena adanya penyimpangan dan masalah sosial. Karena itu, LGBT pun dianggap sebagai perilaku menyimpang. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa LGBT merupakan kutukan dari Tuhan dan juga sebagai takdir.

Karena itu, Lukman mengatakan masing-masing pandangan tersebut harus dihargai dan dihormati. "Yang penting adalah bahwa kita tidak mentolerir tindakan seperti itu. Itu tindakan yang semua agama tidak mengakuinya," katanya.

(Baca Juga: Menag Berharap Masyarakat Rangkul LGBT)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement